Selasa, 08 April 2008

Perjuangan Panjang



Judul :Sang Pemimpi

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : Bentang Pustaka

Cetakan : I, Juli 2006

Tebal : x + 292 hlm

Perjuangan memang belum berakhir dan masih panjang, Sukses novel pertamanya, Laskar Pelangi, Andrea Hirata meluncurkan Sang Pemimpi sebagai kelanjutannya. Masih berkutat di dunia sekolahan, Sang Pemimpi memunculkan tokoh ”pahlawan” Arai yang mirip dengan Lintang pada Laskar Pelangi. Dengan semangat juang yang tinggi, Arai dan Ikal bertekad mewujudkan impian mereka: sekolah ke Prancis, menjelajahi Eropa sampai ke Afrika. Apa pun yang terjadi!

Jika Laskar Pelangi melibatkan sebelas orang anak SD, pada Sang Pemimpi cerita berpusat pada tiga orang anak (SMA) saja. Mereka adalah Ikal, Arai, dan Jimbron. Yang telah membaca novel pertama pasti tak asing lagi dengan tokoh Ikal. Dialah si empunya hikayat. Padanyalah kisah kedua novel ini bersumber.

Latar cerita masih tetap di Belitong, kampung halaman ketiga anak muda itu. Tak jauh dari kampung mereka, kira-kira 30 km, kini berdiri satu unit bangunan sekolah SMA Negeri. Sebelumnya, SMA terdekat ada di Tanjong Pandan, berjarak 120 km dari kampung tempat para pegawai PN Timah bermukim. Sepantasnyalah seluruh penduduk kampung tersebut bersuka-cita dengan kehadiran SMA yang dirintis oleh Pak Mustar, sang Wakil Kepala Sekolah.

Ikal, Arai, dan Jimbron adalah siswa-siswa angkatan pertama SMA Bukan Main yang dipimpin oleh Pak Balia, guru sastra lulusan IKIP Bandung yang memegang teguh aturan moral itu. Berbahagialah para siswanya karena memiliki para pendidik seperti Pak Balia dan Pak Mustar, orang-orang idealis dengan komitmen tinggi pada profesi guru yang disandangnya bukan pada mereka yang terlalu mudah menjual idealisme demi Rupiah dan Konsumen penyakit CARMUK “Cari Muka”

Dongeng Sang Pemimpi yang berisi kisah-kisah lucu, sedih, pahit, mengharukan, semasa SMA. Misalnya, sewaktu pembagian rapor.

Bagi ayah Ikal, saat pembagian rapor anak-anaknya adalah saat istimewa yang membanggakan. Lantaran itu, ia senantiasa menyiapkan segala sesuatu pada hari pembagian rapor. Ia akan mengambil cuti dua hari, memangkas rambut serta merapikan kumisnya, dan tak lupa mengenakan busana terbaik miliknya, yakni baju safari yang dijahit istrinya tahun 1972. Itu baju keramat yang hanya dipakai pada acara-cara penting saja, baju keajaiban bagi sang ayah.

Bagian ini amat menyentuh, memperlihatkan kasih sayang seorang ayah yang lugu dan tulus kepada putranya tercinta. Bagi Ikal, dialah ayah juara satu seluruh dunia.

Karya agung andrea Hirata “Sang Pemimpi Sungguh Mengesankan, hanyut dengan Kisah-kisahnya penyentuh jiwa dengan bahasa yang halus mengalir apa adanya.


Tidak ada komentar: