Minggu, 14 Desember 2008

Bangga VS Kecewa

Aku melangkah tersendat-sendat mengikuti cela yang datang. terkadang aku surut ikuti gerakan ideologi yg super memukau.tapi, itulah nuansa, ideologi yg aku pilih-jalan hidupku-tak perduli kau bilang apa?mesti kata orang kelabu tetap dia merah, mungkin ada yg bilang buram tetap aku berteriak dia merah. ada yg menyebut dia kiri, tak mengapa dialah banteng muda yg gagah perkasa, banteng yg frontal.siapa dirimu?hanya secercah boneka yg siap mengikuti mandat sepuhmu. boneka!

Akupunya teman yg selalu senang saat aku senang, sehingga sampai-sampai merekapun senang menghilang saat aku butuh sentuhan dan perlu melihat mimik wajahnya. padahal hanya itu yg aku butuh.aku kecewa!apa aku kurang baik ?apa aku terlalu jahat pd mereka?
persetan dgn senyum kalian, para kawan picik!

lupakan mereka yg hanya menjadi kaum hedon. kaum instans pragmatis. yg terpenting aku punya kasih yg selalu kasih dgn kasihnya. menjagaku dan menjaga hatiku yg terlanjur aku titipkan padanya.aku menikmati sukarelanya.

Ideologiku menolongku. dia adalah terapi kejut yg sporadis membingkaiku. aku menyayanginya dan akan tetap aku bela.

terima kasih.... aku telah dibukakan inti dari kebenaran bukan hakekat pembenaran. aku bisa tahu apa itu kawan dan siapa itu pecundang dan para lokalisasi benalu persahabatan.
dalam memang kekecewaanku saat ini....aku yakin ada hikmahnya. hikmah dari pelajaran para pembual opportunist.

Sabtu, 15 November 2008

Amarah Beranak Karya


Akhir dari kerja keras terciptalah sudah karya perdana yang bernama Buletin Sikap Edisi november (12/11). "jendral" baru, tentu juga didukung oleh "kopral dan Prajurit"baru jua. kegembiraan tak terhingga saat yang suram itu jadi terang-meski baru pemanasan-bangun dari pesimis karena sempat merasa tergusur-tak dianggap-mundur satu langkah maju beberapa langkah, kata itu cukup jadi penyemangat diri, dikala labil emosi menguasai asa yang sulit terkendali.
terima kasih kepada Pinum dan kru seperjuangan dengan solid menggarap edisi buletin yang sarat api dan amarah tawa. untuk editor Thanks berat. Tak tertinggal buat my sweety girl, yang selalu beri segudang spirit demi kebangkitan ruh Joe Siregar dialam komunitas internal.

Untuk Sekred, Imonk! apresiasi semua jempol atas kesetiaannya, kesabarannya menghadapi pemred yang kadang tak segan-segan membentak-berkata kasar-to Ubaidillah, fatner yang asik tetap semangat ok cayooo! kita tunjukan pada dunia bahwa SiGMA juga punya Laskar-bukan Laskar Jihat-tapi Laskar hitam-Putih, kenapa? karena Dua warna itu selalu ada dalam setiap napas, misalnya Issu Baik dan buruk, menyajikan semua aspek yang layak dikonsumsi kaum akademis-saya pikir semua berpasangan-"Hitam-Putih"

Penutup di coretan inieee....saya ucapkan Terima kasih Tuhan

Senin, 27 Oktober 2008

Buramku?


Lama nian aku enggak corat-coret blog ini....sekedar info mklum banyak kesibukan dibulan-bulan ini-terutama di External (GMNI)-akh...kenapa ya!
Ada buram pesimis dalam diriku tentang komunitasku yang selam ini menemaniku di internal kampus. Apa aku masih terkontaminasi pada suasana mudik. Apa memang aku yang masih terdegredasi?
Kemaren aku habis sepikan diri dengan membaca sebuah buku kecik Tragedi dan Komedinya Ayup Yahya. menceritakan tragedi sehari yang lucu, lugas dengan bahasa tutur semi formal. buku yang lumayan menyedot daya tarikku. Benang merah penggugah motivasi.
Delema kehidupan bak show. Konser dan teatrekal yang di hiasi pernak pernik dan manuk manik lampu hiasan dengan daya terang, gelap dan buram. Begitu hal yang menjemputku saat ini.
Tadi aku berbincang dengan sahabatku, Malik al-Mughni. pamerkan optimismeku tumpahkan kepadanya tentang kegiatanku di Eksternal kampus. aku menikmatinya. juga aku muntahkan pesimisnya aku berada dalam kancah kegiatan diinternal.
Endingnya, Dia memberi motivasi dengan gaya petuahnya yang khas, "mungkin lu perlu fatner saja," katanya.
terjatuh itu yang terjadi padaku, saat ini...!!!

Rabu, 24 September 2008

Kok! ^_^


Oleh Joe El-Bangka

Sebegitu parahnya kau negeri?

Negeri kaya tapi kok rakyat sengsara

Apakah kemiskinan memang telah merajaimu garuda sakti?

Pantaskah yang katanya kau makmur dan sejahtera tapi kok malah melahap makanan sampah?

Kayu di lempar bisa tumbuh kok makan nasi aking?

Penghasil migas tapi migas kok langkah

Manjunjung adab kok ternyata biadab

Dimana sanjunganmu dulu, wahai bangsaku!

Mana gelar macan Asia yang dulu mengaum?

Sudah ompongkah gigimu garuda!

Kemana kharisma yang gagah itu?

Enggan aku untuk tersenyum

Sedih! Perih menyaksikan sakitmu semakin hari semakin parah saja!

Dalam doa ku haturkarkan ‘semoga kau lekas pulih’

(foto: aboutmiracle.files.wordpress.com)

DEMONSTRAN, SEBUAH OBSESI


Di atas atap Bis, kami berteriak sambil serempak menyanyikan yel-yel penyemangat, “Permisi-permisi kami mau lewat, kalau enggak dikasih urusan bisa gawat.”


Itu terjadi tiga tahun yang lalu, saat aku melepas kostum celana abu-abu (seragam SMA). Terngiang dalam hatiku bahwa aku akan menjadi siswa yang tertinggi, yang bernama Mahasiswa. Saat itu juga perang batinku membayangi apa itu mahasiswa dan mau melakukan apa ketika aku nanti menjadi mahasiswa. Gembira sekali dan tak sabar lagi, aku ingin cepat-cepat mengenakan predikat agent of change dan social control. Indah nian ketika aku bebas dari aturan yang selama ini meng-cut kebebasanku berekpresi, terutama bebas dari seragam yang telah 12 tahun menggerogoti, memaksa aku tunduk untuk mengenakannya semenjak SD (Sekolah Dasar).

Aturan yang aku rasa melanggar HAM (Hak Asasi Manusia) tersebut sangat membunuh kreativitasku. Baju harus dimasukan kedalam celana dibarengi ikat pinggang. Pada suatu waktu,dimasa SD doeloe aku dan dua temankutidak memasukkan baju kedalam celana. Tanpa ampun tiba-tiba ada seorang guru yang “rese” langsung menyeret kami ke depan kelas. Kami ditelanjangi di depan teman-teman sekelas, miris yang menggerigis.

Cukup sudah konstitusi itu mengungkungku. Dan tidak heran aku begitu sumringah ketika memasuki dunia kampus. Tergambar olehku saat itu, mahasiswa adalah manusia yang penuh kharisma. Bisa berkoar mengkritisi kebijakan penguasa dan pengusaha. Demonstrasi, ya! satu obsesi ku waktu itu, ingin berdemo menentang segala kebiadaban aparat dan birokrat. kini, hal itu sudah ku jalani, waktu semester satu demo menjadi tradisi, baik dengan issu lokal maupun nasional. Kesan terindah waktu aku berkesempatan untuk berunjuk rasa -aksi damai- menentang kebijakan presiden SBY menaikan BBM pada tahun 2005 di bundaran HI, Istana hingga gedung MPR/DPR RI Jakarta.

Gegap gempita aku rasakan ketika naik di atas Bis, membawa bendera almamater kampusku, IAIN “SMH” Banten. Aku duduk-berdiri di atap Bis Berbaur dengan Mahasiswa yang mengenakan almamater kuning, perwakilan dari kampus UI.

Di atas atap Bis, kami berteriak sambil serempak menyanyikan yel-yel penyemangat, “Permisi-permisi kami mau lewat, kalau enggak dikasih urusan bisa gawat.” Obsesi untuk menjadi pendemo telah aku sandang meskipun tidak senakal dan seganas Soe Hok Gie dan Hariman Siregar sehingga malahirkan Tragedi ‘malari’. Itu cukup jadi ingatan walau belum seberapa..

Sekarang aku menginjak semester tujuh, kadang aku hanya bisa tersenyum dan nyengir jika mengenang obsesi anehku saat itu. Juga bisa mengerutkan dahiku jika melihat Indek Prestasiku saat itu kurang dari tiga. heheey…tapi tidak mengapa! Setidaknya batinku puas bisa mengepalkan tangan kiri tanda perlawanan kepada penguasa yang otoriter dan bisa berteriak lantang mengutuk kebejatan mereka yang tidak membesarkan kemaluan nya (tidak malu) mengindahkan amanat penderitaan rakyat.

Bukankah founding father, Bung Karno telah mencontohkan kegigihannya, kepintarannya dalam menyusun strategi demi memerdekakan bangsa ini? Sang Proklamator pernah berkata “aku akan bekerjasama kepada siapa saja, meskipun kepada setan terkutuk sekalipun asal bisa menjamin membebaskan negeriku dari cengkaraman penjajah.” Semangat itulah yang mendorong aku untuk tetap bangga sebagai anak Indonesia dan berupaya membangun dan menjaganya dari tidak-tanduk edan para penghianat Bangsa.

Salam Pemikir-Pejuang, Pejuang-Pemikir

  • Tulisan ini hanyalah gejolak penulis, emosi aneh yang membahana.

Selasa, 16 September 2008


Salam Persma!
Untuk kru Pers Mahasiswa Di Graha LPM SiGMA IAIN "SMH" Banten. Semoga semakin gesit dan menggigit pada kepengurusn yang baru akan dilantik dan raker pada jumat (19/09) mendatang. Sesuai dengan temanya "SiGMA Gesit-SiGMA Menggigit."

www.jasmerah1954.blogspot.com
Mengucapkan selamat dan sukses dengan terpilihnya Hendri Goenawan, Pimpinan Umum Priode 2008-2009.

Pengakuanku Untuk Dirinya



"Untuk mu yang nenyembuhkan tatkala aku terjatuh//Mengingatkan saat aku lupa//Kau segala-galanya bagiku."
Siang tadi, Medio September (16/09) aku tergeletak jatuh di Graha SiGMA-masuk angin- badan panas dingin dan kepala terasa di tusuk-tusuk. Hari itu aku benar-benar down. Sebenarnya itu bermula ketika aku bolak-balik keatas-kebawah fakultas Uswah, nungguin salah satu pegawai akademik fakultas. Panasnya mentari bakarkan otak kepala ku juga gersangnya kampus jingga menambah penat di hari yang kelabu itu.
Bukan berarti mengikuti penyakit Naga Bonar-diperankan oleh Dedi Mizhar, mengisahkan tentang seorang pencopet dari medan yang mempunyai jiwa nasionalisme tinggi- ya! Malarianya akan datang spontan tatkala ia kenah air alias mandi. Aku juga mengalami hal yang sama jika kebanyakan bersentuhan dengan air, aku akan meradang kedinginan-menggigil-biasanya langganan tiap pecan/bulan. Tapi bukan berarti aku enggak pernah mandi-aku tetap mandi-apalagi jika ada acara atau kuliah, aku giat untuk mandi. Meskipun hanya kadang satu kali sehari…heheey.dari pada tidak sama sekali.
Jika malaria datang langsung membunuh sendi kekebalan tubuhku, Tapi hari ini tidak lagi karena ada dia, dokter hati yang lembut. Beruntung dan sangat beruntung, aku masih bisa tersenyum dan bangkit dari kejemuan karena di dampingi oleh gadis manis nan setia merawatku,Syifa nama gadis yang cantik dan cerdas itu. perhatiannya begitu besar dan tak ada alasan bagi ku untuk menyembunyikan rasa bahagia ini.
Dengan ikhlas ia menemaniku di studio. Menggosok badan ku dengan minyak kayu putih dan sibuk mengompres jidatku yang besar ini. Alhamduliillah aku cepat pulih dan siuman dari tidur menjelang buka puasa (Maghrib).
Terima kasih sayang-terima kasih, ya hanya kata terima kasih yang bisa aku katakan padamu. Mungkin tanpa dirimu aku akan terus tergeletak lalu menggigil sampai tiga atau seminggu. Karena aku sudah biasa terserang penyakit ini semenjak kecil, bawaan dari orok mungkin.

“Thanks My God! Kehendakmu telah pertemukan aku padanya Sebuah anugerah yang tak terhingga”

Kamis, 04 September 2008

OKNUM MANTAN PEJABAT EKSEKUTIF SEBARKAN KWITANSI FIKTIF


Meskipun tulisan ini sedikit usang karena pembayaran regestrasi telah berakhir pada Jum’at (29/08), tapi bisa-mungkin- menjadi kajian untuk pelajaran, antisipasi serta pengawasan yang tajam-ketat- pada tahun berikutnya.

Siang itu (28/08) bertepatan dengan hari terakhir OPAK (Orientasi Pengenalan Akademik) KBM IAIN Banten. kebetulan jam istirahat-makan- aku mampir di Salah satu Kantin Kampus. Memesan Ektra joss . di sana telah ada teman-teman yang aku kenal (aktivis kampus), kami pun bertegur sapa, dan ngobrol santai dan sesekali serius dengan diselingi canda tawa. Satu gelas extra joss telah ludes ku minum dan dua batang rokok filter hanya tinggal buntutnya (cangkang). Aku melirik ke depan kantin-jalan lalu lalang mahasiswa/i-Dua orang teman lewat kemudian mampir di kantin sebut saja namanya Boncoe dan Bonex. Selesai bersalaman, dia menanyakan tentang pembayaran Regestrasi kepada ku. Dan ujung-ujunngnya merembet pada urusan pembayaran DKM (Dana kegiatan Mahasiswa) yang memang selalu di pungut setiap tahunnya sebesar Rp.50.000 untuk pendanaan kegiatan KBM. Spontan dia berujar “bro jangan bayar aja lu uang DKM nya , lumayan khan lima puluh ribu. Mendingan lu nyecan aja sih!gue juga abis nyeken ” Koarnya, sambil memperlihatkan secanan /duplikat kwitansi DKM, persis dengan yang asli. Aku sempat kaget, bisa aja? Berani banget…gumamku dalam hati.

Kemudian dia menambahkan pernyataan ide gilanya kepada diriku yang meskipun gila tapi masih punya hati ini…hehe “Cuma seribu Lho satu lembarnya, lu datangin aja cetak foto/foto copy samping warteg belakang kampus, udah ada tau setingannya dan bayakan lagi yang beli di situ”. Jelasnya dengan tanpa dosa. “ngak bakal ketahuan ini” lanjutnya penuh meyakinkan.

Ketika aku bertanya siapa saja yang menduflikat kwitansi DKM. Seperti hapal terhipnotis oleh pertanyaanku, dia menjawab senuanya dengan lugas. Usut punya usut-sesuai pengakuan atau saksi Boncoe sendiri- ternyata yang menyebarkan Kwitansi Fiktif tersebut adalah salah satu Oknum Mahasiswa yang tersebar dari beberapa jurusan.

” Banyakan tahu yang pake Kwitansi skenan. Dan ada yang ngejualinnya dengan harga tiga puluh ribu, gue juga ditawarin tadi ama Mr. X, tapi mending gue nyeken ajalah Cuma seribu”,Tandasnya. Miris ketika aku mendengar pengakuan dari Teman ini. Dan lebih miris tatkala aku mengetahui penyuplai alias penyebar DKM Fktif adalah Mr. X, mantan Oknum pejabat eksekutif Mahasiswa tempo Lalu priode.

Lolosnya Kwitansi DKM Fiktif ini ke pihat lembaga keuangan Intitusi bertanda masih longgarnya pengawasan bagian keuangan- karena tidak bisa membedakan mana asli dan Palsu-juga kemalasan pihak keuangan untuk memperhatikan secara teliti juga ada gap, kurang komunikasi antara pihak penjaga loket regestrasi dengan penjaga pembayaran DKM yang dimotori BEMI . Presiden Mahasiswa, Deni Febriana ketika menanggapi fakta di atas. Dia menyesali tindakan pemalsuan dan penyebaran kwitansi Fiktif. Dia juga mengutuk oknum yang tega melakukan sikap pragmatis tersebut.” Pantesan saja belum Memenuhi target”,Cetusnya.

Minggu, 31 Agustus 2008

OPAK 2008


Dipaksa action bareng Peserta Opak 2008-sore menjelang malam- Opak terakhir (29/08). Sedot terus cerutunya Coy...hehee....yang di samping cakep gk bro? dilelang...hehe (gue juga lupa namanya)..heemmmmm



.......Malam Inagurasi Opak (Orientasi Pengenalan Akademik) 2008...karena cape jadi panitia, biar plong gue pun ikut jingkrak-jingkrakan (29/08). apalagi pas denger lagu bendera-Coklat-...
buru-buru gue ke depan...hehee

........................................Goyang Mbak....Meskipun cuma Jempol Loe doang!haha

Kamis, 14 Agustus 2008

BENALU RAKYAT


Gegap gempita cahaya bulan

Enggan untuk redup

Bumi binasakan kenistaan

Hanguskan rimba kebohongan

Binal liukan manja benalu

Merangkai pohon rindang

Ada ketergantungan

Merambah ke hulu

Hiasan unik nyentrik

Lambaikan mahkota kebanggaan

Rakyat Tersenyum pilu

Tertawa muak

Mati sisakan nama

Hilang tanpa makna

Makanan sisa pelampiasan

Terinjak kaki koruptor

09/08/08 12:43

Selasa, 12 Agustus 2008

Hasrat “Membabi Buta”


Masa lalu tak harus jadi ingatan, tapi ada seorang “gadis manis” bilang kepadaku bahwa hari ini adalah bagian dari masa lalu. Saat berbicara doeloe atau dengan kata kiasan zaman firaun ngojek atau zaman sumpah palapah, aku sering tertawa sendiri. Bagaimana perkembanganku waktu kecil dimanjai dengan seragam aparat hukum oleh bapakku –dari seragam polisi, angkatan laut sampai Abri- itu wajar saja karena doeloe saat kecil, ketika ditanya oleh sanak keluarga, aku selalu bilang ingin menjadi ABRI karena ingin punya tembakan. Untuk saat ini, jujur aku sulit untuk berbicara masa depan. Masa yang belum jelas kejadiaanya. Apakah mungkin seorang anak nelayan biasa yang berasal dari pesisir kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di desa Tanjung Sangkar -Lepar Pongok ( Bangka- Selatan ) mampu jadi kebanggaan tanah leluhur?
Tanya ini sering jadi lamunanku saat menjelang tidur. Apa mampu? Akankah malu yang diterima jika semua jadi semu. Atau hanya menjadi penyesalan yang tiada akhir? kesuksesan tidak dinilai dari keberhasilan tapi bagaimana prosesnya, begitu kata yang pernah aku dengar dari seorang teman. Banyak sudah energi yang ku habiskan dalam berproses. Demi kelangsungan hobiku yang doyan dunia politik, aku berproses aktif disalah satu organisasi yang beasaskan Marhaen Bung Karno, yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). atau mengingat hobiku yang sering berlama-lamaan hanya sekedar nongkrong rutin di kantin kampus, untuk mencari issu berita demi almamater yang aku sandang sebagai insan jurnalis kampus.
Keaktifan aku di salah satu gerakan mahasiswa demi hasrat yang ingin menjadi pengambil kebijakan di daerah asalku atau setidaknya belajar jadi pemimpin dengan berorganisasi. Tapi ada tekad besarku “membabi buta” menjadi jurnalis handal atau penulis lepas yang mencerdaskan. Aku sadar bahwa tulisanku jauh dari paripurna (mungkin membosankan pembaca). Mengasah tulisan agar berkembang demi kualitas diri yang telah memilih menjadi penulis merupakan program prioritasku. meski aku tahu belum ada karya yang berarti yang telah aku persembahkan.(heeheeeeeeey).
Sering aku berkhayal, indahnya dunia jika suatu saat nanti (entah kapan) karyaku menjadi best seller selalu ditunggu-tungu oleh pembaca. Tulisan yang merangsang pembaca untuk berempati dengan koar yang ku tuangkan. Undangan numpuk untuk diminta mengisi pelatihan atau seminar. Wah sungguh khayalan tingkat tinggi yang sulit untuk ku gapai.
Ketakutan terus membayagiku. dia mengejar, menghimpit dan terus mengikuti kemana aku melangkah. Kadang bayangan itu mengancam jika aku terlena tanpa kegiatan apapun. Meskipun hanya Ancaman halusinasi tapi ancaman itu keras dan ganas. Sesuatu malapetaka besar-melebihi tragedi bintaro atau tsunami aceh- akan datang jika aku gagal. Kadang halusinasi itu memberi motivasi tepat waktu ketika kondisiku sedang labil alias mumet.
Ada seorang teman karib dari seberang sana (teman SMP). Dia selalu bertanya ‘Joe kapan jadi wartawan beneran?- pertanyaannya sempat membuat aku sesak, pertanyaan itu sering menjadi kata pengantar ketika dia menelponku-karena dia tahu kalau aku aktif di pers kampus, LPM SiGMA- aku jawab dengan sekena ku, “ini dah jadi wartawan, wartawan kampus…” heheey. Diapun ikut tertawa. Meskipun aku tidak tahu itu tipe ketawa ngejek atau ketawa kekecewaan.
Kapan aku bisa duduk sama rata berdiri sama tinggi, sejajar satu meja –dengan yang lain-untuk mengupas dan mengulas issu. Menjadi jurnalis professional?

09/08/08/ 14: 22

Jumat, 08 Agustus 2008

Tangisanku Amarah Bagi Bapak


Waktu kecil-sekitar umur enam tahunan gitu deh. aku selalu dekat dengan my bokap nu ghokil tea. saking dekatnya setiap bapak yang doyan ngisep rokok Surya ini bepergian selalu aku buntuti. dari pergi ke laut-my bokap adalah pelaut ulung-hehey sampai maen gaple bareng teman-temannya selalu aku ikuti. ya! begitulah bokapku yang super gaul-bergaul dengan siapa saja-sikapnya yang ramah, murah senyum-sering diobral kalee-membuat aku betah berlama-lama berbicara dengannya. setiap pulang mudik-ketika nyampe rumah-aku selalu menanyakan kemane ba' (kemana bapak?). kadang ku sempatkan untuk ngobrol-ngobrol dan nonton bola bareng dengan ditemani cemilan sekadarnya. nah mungkin juga diriku terkontaminasi oleh sifat bapakku.heee! "buah apel emang tidak jauh jatuh dari pohonnnya."
Masa-masa lucu penuh tawa dan canda saat disisi bapakku. dia tidak keras tapi tegas. ya! bijaksana kalee...kebijaksanaannya imenurut ingatanku saat mau marah dia selalu senyam-senyum dan menyuruh aku untuk minggat dari pandangannya sebelum kemarahannya klimak. dia tak pernah memanjakan aku (boro-boro)haha

ada kisah unik yang pernah terjadi pada diriku. terjadi waktu aku kelas 4 SD. tempat sekilahku berada dikawasan pemukiman suku Bugis-pendatang dari Sulawesi- waktu itu selalu terjadi ketegangan antara pribumi asli (disebut suku Melayu) dengan pendatang ( Suku Bugis). anak-anak Bugis sering mengindimidasi anak melayu. berantem gitu deh! karena aku muak melihat anak-anak Bugis yang sok jagoan, pernah aku membawa golok bokapku yang aku ambil dari tempat penyimpanannya untuk sekedar unjuk bela diri. setiap pulang sekolah aku bersama teman-teman melayu lainnya sepakat mengajak anak bugis sparing dilapangan bola-tempat orang2 kampung berlatih-yang tidak jauh dari sekolahan. perkelahian kecil terjadi satu lawan satu, tapi tidak sampai mengeluarkan golok yang tadi aku bawa karena musuh kami tidak bersenjata-lagian tadi hanya keisengan diriku-maklum anak kecilll...heheeey
itu terus terjadi, dan ngak tahu siapa kalah dan menang. karena setiap ada yang nangis baik pasukan melayu atau bugis langsung mengunakan jurus alternatif langkah seribu alias kabuuuur....

ya!hari-hari di sekolahku selalu bersitegang, hari na'as bagiku. kelabu yang mencekam. saat aku melewati belakang sekolahan dengan seorang diri. ternyata di situ ada pentolan bugis yang badannya besar, Kona' namanya. langsung dia menarik leherku dan memukulku mukaku yang imut (item mutlak). sebenarnya aku sempat melawan, tapi karena badannya memang terlalu besar untuk ukuran tubuhku yang semampai (semeter tidak samapai)hehee! setelah kejadiaa itu aku lari terbirit-birit dengan tangisan merdu, lantang (cengeng,,,,..banget)

Spontan aku langsung pulang kerumah - melapor kepada bokap- karena menurut tradisi yang aku ketahui orang tua disana selalu membela anaknya meskipun anaknya salah.tapi lain dengan bokapku, bukannya membela tapi dia marah besar dengan diriku yang lemah, cengeng dan pengecut. dia membentakkku "jangan pulang keumah kaluk nages, cepet kehane pulik lawan die. jangan takut, awas hekali-kali ,pulang keumah nages gara-gara betinju kala" (jangan pulang ke rumah kalau nangis, capat kesana lagi cari dan lawan. jangan takut.awas ya sekali-kali lagi pulang kerumah nangis karena berantem kalah). itulah pesan bokapku yang menjadi pelajaran berharga bagiku.
(Bersambung)

Senin, 04 Agustus 2008

Ayo Bersuara!



Berteriak bebas lantangkan suara pedas

Ciptakan tulisan ganas

Sebagai bentuk kreatifitas

Demi kebenaran

Tunduk itu perlu tanda tawadhu

tunduk pada tirani

Sama dengan banci

Banci saja berani

Pejabat kaya luar biasa

Kaya karena mencuri

Memakan harta rampasan

Tak perlu jadi banggaan

Kaum tertindas makin tersikat

Tersikut bangkrut gulung tikar

Borjuis semakin bengis

Najis!

23:23/030308

Sang Pencabut Nyawa Dari Jombang


Mata terbelalak lebar ketika menyaksikan berita di sebuah station televisi swasta, santer media massa menceritakan kesadisan Ryan, Penjagal dari Jombang. Ryan mungkin terobsesi menjadi malaikat pencabut nyawa atau memang itu cita-cita lelaki kemayu yang katanya mantan guru ngaji tersebut.

Ternyata tidak hanya media massa yang aktif mempopuliskan Ryan. Demam Ryan juga terjadi di sekitar komunitasku. Ryan sering jadi bahan olok-olokan dan penghangat situasi, karena hanya sekedar berkata “Ryan loe, mirip Ryan ya si ini” kemudian disambut spontan oleh tawa berantai teman-teman yang terbahak-bahak. (mungkin termasuk yang lagi baca ini, mirip banget ama Ryan, gay n killer… takuuuttttt)

Berita Gay Ryan menurut saya hanya mengalihkan issu kenaikan BBM dan kematian mahasiswa Universitas Nasional (UNAS), Maftuh Fauzy yang gugur pasca kebijakan pemerintah yang nekat kumandangkan kenaikan BBM .Rating berita Ryan melonjak tinggi dan entah sampai kapan berita itu redup. Atau mungkin sampai di film-kan seperti aktor sadis lainnya, sebut saja Dukun As dan Kanibal Sumanto. Semakin hari semakin gila (mau kiamat kale bro). Manusia di kubur dekat rumahnya sendiri, apa dia tidak takut gentayangan. (hikh…hikh..seremm, jadi merindinng bulu…bulu apa ya! hehe).

“Bangkai di manapun disembunyikan pasti ke bau juga.” Pepatah kolot yang cocok buat Fery Idham Heryansah alias Anto alias Ryan tersebut. Sebenarnya Ryan hampir menumbangkan pepatah kolot di atas jika bangkai yang ia sembunyikan tidak diketahui. Kegagalan Ryan adalah keberhasilan yang tertunda buat dirinya. Ryan berhak masuk jeruji besi atas tindakannya dan siap terkenal. (Selamat ya Ryan!hmmmmm).

Semoga yang ingin berbuat serupa dengan Ryan bisa lebih kratif dan inovatif. Berpikir jernih dan lebih hati-hati agar tidak ketahuan. Jadilah penjagal yang cerdik, kanibal yang pintar dan dukun yang sakti agar bebas dari penciuman aparat hukum. Sebuah pesan buat siapa saja yang berminat melanjutkan program kerja aktor Ryan, Sumanto atau Dukun As. (kamu mau?met mencoba aja dah…,haha).

23:05/020808

Sabtu, 02 Agustus 2008

Ne' jadi ape ngka nie


"Mentari tak lagi hagat/Air mati kesejukan/Es tak mampu dinginkan Ia/pun api tak kuasa membakarnya/karena Ia tanpa batas"
Sebuah Renungan!

Dialektika, segumpal kamuflase diriku yang yang terjerak ke lubang status quo-nya kehidupan. menjalar panjang ke utara-selatan, timur-barat, lalu bergerilya kesana-kemari, sebaliknya terus berotasi tanpa kenal lelah. Mimpi, ya mungkin hanya secercah mimpi manis sang rantauan kecil seperti diriku. senyum itu bayangi alur yang berbasis kedamaian, cinta dan berbagi kasih. kehidupan keras penuh duri, derita mungkin juga memhembuskan keringat darah yang amis bukan kepalang. sebuah desahan manis untuk semua yang telah menemaniku-doeloe-sekarang ini-kawan! kerasnya tanah rantauan yang ku tempuh, memberi arti kehidupan. meskipun kadang tak mau jua bersahabat serta angkuh memusuhi.

Saat termangu ria. terbesitlah hasrat yang selalu mengusik ketenangan, galau bercampur ambigu. cita-cita yang terus berkobar untuk membuat semua senang, semua riang gembira serta tertawa lepas tanpa beban. tapi mampukah khayalan itu terwujud? keganasan pikiranku penuh anarki. megerucut -klimaks pada satu titik kebahagiaan dan kesuksesan. tak terharapkan kegagalan yang menikam, penyesalan yang berat, tindakan super bodoh. jika itu terjadi.

Apakah sudah cukup, jika aku korek masa orientasi, adaptasi yang sekarang ku geluti. mencoba rakus, menyelam minat dan bakat demi eksistensi diri. tertelan jua rasa pahit, asin ,manis dan asam dalam separuh pencarian status diri ini. dambakan eksekusi di penghujung pencarian yang belum ending-nya.

Lidah yang berbusa dan kata yang berbisa menjadi motivator yang dasyat. apalagi itu terlahir kurang lebih 15 tahun yang lalu. kalimat yang terus aku ingat. "ne' jadi ape ngka nie" (mau jadi apa kamu nanti, bahasa bangka). ya kalimat yang tersusun dari lima kata itulah pemicunya. yang di cetuskan dang ketus oleh seorang Ibu (tetangga),koar nya dengan nada tinggi. Melabrak Joe kecil. Itu terjadi tatkala karena ulah nakalku yang konyol, berantem (berkelahi) dengan si cenggeng (anak tetangga). laki-laki kecil berbadan kurus berkolaborsi tinggi (udah kurus tinggi dan cenggeng lagi,heee) .

Kata tetangga tadi selalu jadi ingatan, agar aku bisa sadar siapa diri ini dan mau jadi apa nanti. hujatan berharga buat Joe ingusan pada saat itu. meskipun hanya lima kata yang disemaikan olehnya kepada Joe yang memang lucu dan lugu (sekarang juga masih kaleee,heee) , tapi bagiku itu semua bagai dicambuk dan mengeluarkan darah segarku yang masih perawan.

Kamis, 17 Juli 2008

Bengkel Cinta




Saat aku kedinginan
kau beri selimut kasih

bila aku kepanasan
kau kipas dengan Lembut

Semakin suka
Semakin sayang
Semakin aku Gemes
he...he.....

Kaulah Bengkel Cintaku
Bengkel paling Dasyat
Bengkel kedamain
Pelipur sedih sedu dan sedan

Pelukan Terakhirku!
hmmmmmm

Koruptor Sengsara (KS)


Judul : Seperti Para Koruptor
Album : Slank-The big Hip, 2008
Artis : Slank
Produksi: PT. Virgo Ramayana Records & Slank Record

hidup sederhana/enggak punya apa-apa tapi banyak cinta/hidup bermewah-mewahan/punya segalanya tapi sengsara...seperti para koruptor

Sebuah lagu pemacu buat para pecinta, meskipun hidup sederhana tapi bahagia. bermewah-mewahan,megah tapi hidup penuh ketakutan, kesengsaraan, was-was, seperti para koruptor. lagu ini sangat bervariatif, di satu sisi Slank ( Bimbim, Kaka, Abdee, Ridho dan Ivan) mencoba membangkitkan Cinta, disisi lainnya mengungkit sikap bejat "kerah putih". Video Klipnyapun penuh arti, mungkin unik. di mana tongkrongan yang slengean bisa menyatukan semua golongan.

Cinta, ya karena Cinta bisa menyatukan segala yang berbeda. musik yang tidak cengeng! Slank "Rock n Rool" menghimpit pada sisi humanis suara rakyat seperti lagu Gosip jalanannya. kenyataan pada saat ini, dimana para wakil rakyat yang tidak lagi menjadi wakil rakyat, tapi lebih mewakili mulut, kaki para partainya sendiri. wakil rakyat wakil partai. mafia peradilan begitu kata Slank.

Seperti para koruptor, tiga kata dalam lagu yang baru rilist ini dapat menjadi peringatan, bahwa korupsi bukan suatu yang tabu lagi. setiap berita selalu saja menyajikan tentang kebobrokan wakil partai baik di senayan maupun di emperan (luar senayan).

Pesan humanis dalam lagu Slank kali ini sangat mengena, melihat kondisi para koruptor makin menjadi-jadi, tumbuh subur dan makmur. yang ujung-ujungnya duit (UUD) di kasih uang habis perkara.

bergelimang uang tapi sengsara! antri masuk Bui.
So enggak denger lagu "Seperti Para Koruptor" Rugi...hehee!

Selasa, 15 Juli 2008

Pengolaan Migas Masa Soekarno


Tulisan ini sedikit nostalgia kepada founding father "Soekarno" yang keras terhadap imprialisme, tegas dalam setiap tindakan dan marah jika harga diri bangsa terkoyakkan. bapak bangsa!dan kita sekarang menginjak pada zaman "Reformasi" ada yang bilang "Era Setengah hati" penuh duri, menusuk pelan tapi pasti menghujam dengan tajam. sebelum itu ada yang namanya Orde baru, sebuah orde yang berkuasa selama 32 tahun. Selama itu pula, berbagai cerita sukses dan masa kejayaan Indonesia dimasa lalu dicoret dari buku-buku sejarah, termasuk soal cerita sukses pengelolaan migas di era “Bung Karno”. Kesuksesan Bung Karno dalam tata kelolah migas bukan saja terletak pada besarnya keuntungan dari migas yang mengalir kekantong negara, tetapi juga terlihat pada begitu berdaulatnya pemerintah Indonesia dihadapan korporasi-korporasi asing (Stanvac, Shell, dan Caltex). Kemajuan terbesar dari tata kelola migas yang “berdikari” dimasa itu adalah kemajuan di sektor pendidikan. Pada tahun 1950, orang yang bisa baca-tulis diperkirakan 10% dan diperkirakan terdapat 230 orang Indonesia yang memiliki pendidikan lanjutan (setingkat SMU) lulusan lembaga-lembaga pendidikan kecil yang didirikan Belanda. Dalam sepuluh tahun, orang-orang yang bisa baca-tulis telah meningkat menjadi lebih dari 80% dan sekolah-sekolah hampir ada di setiap desa.

Prinsip Pengelolaan Migas

Visi soal pengelolaan kekayaan alam termasuk migas sebenarnya termaktub dalam pasal 33 UUD 45, bahwa pengelolaan migas harus dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Setelah penyerahan kedaulatan pada tahun 1949, Bung Karno banyak berfikir tentang cara mentransfer kepemilikan kekayaan alam dan perusahaan vital dari tangan asing ketangan rakyat Indonesia. Nasionalisme menjadi sentimen umum rakyat Indonesia setelah merdeka, segera setelah itu, tuntutan nasionalisasi perusahaan milik asing bergolak dimana-mana. Meskipun sudah merdeka, kepemilikan asing terhadap sektor pertambangan masih dominan, diperkuat dengan masih berlakunya Mining Law 1899, yang merupakan produk kolonial Belanda (Higgins 1990: 40)

Bung Karno menyadari, ekonomi nasional tidak akan tumbuh jikalau masih dikuasai oleh perusahaan-perusahaan Belanda dan asing lainnya. Tidak akan ada reorganisasi produksi, tidak akan ada industrialisasi, dan tidak akan ada kemakmuran bagi rakyat jikalau tidak ada kontrol terhadap kekayaan alam, tidak ada perusahaan negara yang mengelolah dan memasarkannya. Kita tidak anti asing (baca; investasi asing), tetapi investasi asing memiliki logikanya sendiri yang belum tentu sama dengan kepentingan pembangunan ekonomi nasional yang bertumpu pada rakyat. Inilah prinsip ekonomi “berdikari” yang didengun-dengunkan oleh Bung Karno. Di bawah Bung Karno, kontrol terhadap migas beralih ketangan pemerintah Indonesia, setelah selama ratusan tahun berada dibawah penguasaan penjajah. Kendati perusahaan asing tetap mendapatkan ijin beroperasi tetapi mereka diwajibkan mengakui kedaulatan bangsa Indonesia terhadap kekayaan migas sampai kepada tempat penjualan (point of sale). Bung Karno selalu mengingatkan, janganlah kita sebagai “A Nation Among Coolie And Coolie Among Nation” (bangsa kuli atau menjadi kuli di tengah bangsa-bangsa lain).

Tata Pengelolaan Migas

Bersamaan dengan gelombang anti-imperialisme, beberapa kilang minyak yang pada awalnya berada dibawah kendali Shell, diambil alih oleh putera-putera Indonesia. Tahun 1956, dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 34/1956 yang memutuskan mengambil alih Tambang Minyak Sumatera Utara (TMSU) dari tangan Sheel. Berikutnya, NV. Nederlands Indische Aardolie Maatschappij milik Belanda, diambil alih oleh pemerintah Indonesia, kemudian namanya berubah menjadi PT. PERMINDO (PERMIGAN). Pada saat itu, Ketika pemerintah membentuk tiga buah perusahaan negara (Permina, Pertamin, dan Permigan), ide yang terkandung di belakangnya adalah untuk mengarahkan masing-masing perusahaan pada bidang-bidang khusus dengan harapan dapat mengusai sektor hulu sampai hilir migas. Konsep ini diperkenalkan oleh Chaerul Saleh, Menteri Muda Perindustrian Dasar dan Pertambangan saat itu, bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan negara dari tiga sektor pelayanan secara sekaligus, yakni: eksplorasi, transportasi/distribusi, dan penyulingan.

Terhadap perusahaan asing, terutama “Tiga Besar” (Stanvac, Caltex, dan Shell), presiden Soekarno mengeluarkan kebijakan membekukan konsesi bagi MNC dan memberlakukan UU Nomor 44 Tahun 1960. UU ini menegaskan, “Seluruh pengelolaan minyak dan gas alam dilakukan negara atau perusahaan negara.” Selain itu, presiden Soekarno menawarkan renegoisasi terhadap MNC dengan point-point sebagai berikut; pembagian keuntungan/laba (PSA) sebesar 60:40 (60% Indonesia dan 40 % asing), penyerahan area eksplorasi dan konsesi dalam batas waktu tertentu (5 sampai 10 tahun), MNC wajib memenuhi kebutuhan domestik dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah, serta menjual asset dan distribusi pemasaran setelah jangka waktu tertentu. Kesuksesan pengelolaan migas pada masa itu menjadi alasan diterimanya Indonesia bergabung dalam kelompok negara pengekspor minyak (OPEC), tahun 1962.

Keuntungan besar dari sektor migas, yang merupakan 25% dari total ekspor Indonesia, diinvestasikan besar-besaran pada sektor pendidikan dan perumahan rakyat. Bung Karno berfikiran, investasi besar-besaran pada sektor pendidikan jauh lebih menguntungkan dimasa depan ketimbang investasi di sektor yang menghasilkan profit.

Sumber : Rudi Hartono, Pengurus DPP PAPERNAS.

Kamis, 10 Juli 2008

Titik Jenuh


Tak bisa dipungkiri kadang kejenuhan datang jua menghampiri keceriaan setiap insan. dalam jenuh yang mengecewakan ku larikan diri dalam kesibukan yang bisa menghibur diri. eksistensi cukup berbuih meski sumbangsih untuk semua itu belum seberapa apa adanya. take n give, try n error sebuah penyemangat yang selalu tertuang saat kegusaran hadir menngelitik pendirian yang juga kadang luntur karena terlalu terfokus pada satu titik. saat titik yang bisa berubah menjadi apa saja. begitu juga keadaan sikap bisa berevolusi menjadi darah dan air mata, tawa terpaksa atau hanya sekedar senyum penghormatan menjadi jalan alternatif. beruntung ada yang bisa diajak berbagi meskipun itu belum optimal penyegar diri. kadang sikap seperti ini susah dikendalikan, dan orang bijaklah yang bisa mengatasi titik jenuh ini dengan lapang dada. itu pun masih diragukan implementasinya seperti apa?. tak ada kata terlambat jika berbuat yang terlambat hanya bagi yang tidak berbuat, begitu kata kokolot bijak.......!sebuah tulisan yang dimengerti oleh penulis saja...hehe!

" Segala sesuatu yang terpusat akan bergerak jika ditiup dengan kencang dari segala penjuru mata angin, kadang gerakan baru terejahlantahkan tatkala anarkis telah terjadi (seperti hak angket DPR, mengenai BBM) , jadi bergeraklah sebelum gerakan itu menyakitkan dan merugikan banyak pihak "

Selasa, 01 Juli 2008

(BBM) Beban Berat Masyarakat



Hiruk pikuk alunan di sekelilingku tampak sepi, hanya kokok wirok (tikus liar) yg memggema tat kala malam tiba...nyanyian masa silam masih terekam meski agak error. dalam coretan yg berbaur tanpa klimaks ini ku berharap bisa melepas beban yg ntah aku juga gak mengerti beban apa itu?hehe!ya, aku ingat...sebuah Beban yg akan di genggam oleh kaum Marhaen dan Proletar!beban berat akan menghampiri,atau memang selalu datang tiada akhir...Ironis!
ya...belakangan ini, santer diberitakan baik media cetak dan elektronik terusik untuk mengangkat aksi mahasiswa (24/06)yg lalu dalam aksi Penolakan kenaikan BBM, aksi solidaritas atas kematian mahasiswa UNAS,Rizal Ramly. asap ngebul di depan Gedung DPR, menumbangkan pagar dan merusak pembatas tol,juga membakar mobil flat merah....wow seram!!! itu belum seberapa saya pikir dengan menaikan harga BBM, pemerintah secara pelan-pelan menghunuskan pedang kesakitan kepada kaum marhaen, mengibar bendera penderitaan dan detik-detik malapetaka. mungkin imbas dari itu semua banyak!BBM naik rakyat tercekik,mati perlahan. Elpiji juga naik yg juga akan menghujam perut kaum proletar. kebijakan yg kata mereka rasional itu akan berimbas kepada menyusutkan hak hidup rakyat yg akan mati kekeringan gizi, busung lapar dan haus air bersih. BLT bukan solusi yg konkret Mister! andai aku jadi raja....hmmmm mimpi kaleee yeee....
smoga Para pengambil kebijakan peka dan masih punya nurani. BBM jangan hanya menjadi Beban Berat Masyarakat. Semoga saja!!!

Rabu, 25 Juni 2008

Sakit Saraf Sejati


Kesejatian!
konon....
merasa tanpa meraba
mengetahui tanpa melihat

Kemurnian!
mengerti tanpa penjelasan
memahami tanpa mendengar
katanya....

puaskah?
akankah?

hanya tinggal ocehan
Nada penenang tidur
lagu sakit saraf!!!!
atau itu kunang-kunang liar?

Rabu, 18 Juni 2008

Konsep Diri


sore itu alarm dikosan berbunyi pukul 16.00, ketika ku llihat ternyata jadwal kajian mingguan di LPM SiGMA. bergegas ku mencuci muka, karena dari siang aku hanya tergeletak (tidur-tiduran). menuju markas yang konon katanya markas independen. Konsep diri, itulah tema kajian Rabu ini (18/06) di LPM SiGMA. kajian mingguan yang diisi kang Sobari, Alumni LPM SiGMA (senior kaliii ya) begitu santai tapi membeludak naluri imajinasiku menyimak materi yang dia keluarkan. yang hadir pada kajian kali ini cukup sepi sekelas LPM (pengurus hanya ada 5 orang dan wartawan Magang hanya 2 orang) mungkin terlalu sibukkah crew?atau emang lupa kalau hari ini ada kajian? ku tahu, itu bukan urusan diri ku yang ingin menambah potensi diri. kang sobari begitu antusias meski tampak serius terlihat dari raut wajahnya. ternya ada tiga hal yang di perhatikan dalam konsepsi diri, yaitu cita-cita, citra dan harga diri seseorang itu sendiri begitu kata kang Sobari. materi yang disampaikan Kang sobari ini Bertajuk cerita/cerpen berkolaborasi dengan teoritis Konsep Diri ini menambah ransangan pada diriku untuk mengarungi kehidupan."Materi kajian kali ini sengaja mengusung tema konsepsi diri karena untuk menumbuhkan Konsepsi diri di LPM SiGMA ".Jelas Ibu Litbang, Yuwi Manisa diakhir Kajian(18.25 Wib).

Kamis, 12 Juni 2008

Siapa Dia


terhempas dari kegersangan
terpana pada khayal yang berkecamuk
tanpa kejelasan

binggung
linglung

tawa tetap jadi penyemangat
meski menertawakan diri sendiri
yang hanyut oleh endapan cerita
cerita tanpa makna

itulah aku
bergerilya cari pelipurlara
yakinkan hati
itu pelabuhan terakhir
meski ku tak tahu siapa dia
sungguh!!

( joe dalam imaji"13 Juni 2008)

Jumat, 30 Mei 2008

Blog "Tiri "Karena Waktu


met jumpa lagi blog yg imut...hehey
sory bin maaf bgt klw dah lama enggk mengunjungimu, maklum banyak hal yg msti kulakukan dan byk alasan yg mesti diterangkan. kajian mingguan (baca: tiap mlm jumat) dan diskusi menanggapi kebijakan pemerintah menaikknan BBM ke tiga kalinya, kan dah pd tahu Social control itu perlu...hmmm!!! memperingati 100 thn Harkitnas dan 10 thn Reformasi jg merupakan alasan kealfaan yg sempat membuat blog ini basi, Pekan Penerimaan anggota Baru+ Kaderisasi Tingkat Dasar GMNI (24-25 Mei) jg hal yg trjd demi estafeta perjuangan kaum Marhaen. ini pun ku sempatkan karena kebetulan lg ngerjain tugas RTF (Radio TV dan Film) sebuh UTS (ujian tgh Smstr) yg dikrm lwt email. so ya ku smptkan jenguk blog ini. 30 mei-01 juni di LPM SiGMA lg-lg agenda yg tersetting sbgai penitia pekan literasi pelajar non fiksi....akhhhh apologi x ya!!
yg pnting kndala utamanya malesssssss!!!! biar waktu yg bicara!

"sekali layar terkembang pantang surut kebelakang"
Biar Gepeng gue tetap Banteng!!!hehe



Selasa, 13 Mei 2008

Trisakti Yang Dilupakan


Tanah air atau mati, demi kemenangan" Partia o muerte venceremos " sebuah kata2 yg mmbuat ku terpanah, sang revolusioner fidel Castro yg konon katanya merupakan reankarnasi dari singa eropa, Napoleon Bonaparte di abad ini. idealis sejati penentang para durjana penjajah.
patut dijdikan rujukan bagi anak bangsa yg msh mempunyai nurani pd kecintaannya pd tanah air. aku terenyuh, terhanyut meskipun sempat ku berfikir, msh ada org langka seperti fidel Castro. konsistensi dlm revolusi sampai mati yg memang merupakan jargon sang revolusioner.
melihat kenyataan yg ada saat ini bagaimana NKRI berpetak-petak pd perpecahan, mengabaikan ajaran Bungkarno yg terkenal dgn Trisaktinya "Berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan". skrg INA (Indonesia) terjajah oleh arus globalisasi! dan akar rumput kerepotan menghias dapur yg jarang ngebul. konsep Trisakti dilupakan di negeri sendiri dan aplikasikan oleh negara seperti Malaysia dan RRC.
BBM kemungkinan akan naik (menutut berita2 pasti naik), mahasiswa serentak turun kejalan. Reformasi pasca ORBA tak ada perubahan yg signifikan. justru apakah akan terjadi reformasi yg kedua?
repotnasi justru akan menggilas para marhaen dan proletar di INA. berapa bayak lagi akan bertambah busung lapar, gizi buruk dan buta aksara. globalisasi atau ngegombalisasi?
dimana letak kemenangan wong cilik... yang menang pasti yg banyak uang, begitu kata Iwan Fals.

Partia o muerte venceremos !

Kamis, 17 April 2008

JOMBLO AJA KOK REPOT!


Malam minggu datang lagi, malam yang mengembirakan bagi pasangan muda-muda untuk membagi kasih. Indah menawan bak di Nirvana, apalagi bagi yang baru kasmaran sungguh malam indah yang dinanti-nantikan. Bertolak belakang dengan sang Jomblo, malam minggu adalah malam kesakitan, malam neraka yang menjemukan.
Di malam itulah segalanya dimulai , Ketika dua orang sahabat berstastus Jomblo berada di sebuah tempat tanpa ada orang lain yang di sekitar dan tanpa kegiatan yang melibatkan fisik, maka forum curhat tak akan pernah bisa dihindari. Itulah yang terjadi pada Ajie dan Joe. Kedua sahabat yang satu tempat tinggal (kosan) ini saling melempar isi hati, mengungkapkan kegundahan hati yang selama ini dipendam karena tak kuasa untuk diungkapkan. Padahal mereka berdua sudah hapal sekali kata-kata bijak yang megatakan “Seribu Rahasia Dapat Disembunyikan, Tapi Satu Perasaan Harus Dinyatakan.”
Dengan membawa segelas susu hangat dan satu bungkus Rokok Filter , Joe menghampiri Ajie yang sibuk sendiri melamun seperti tak ada semangat hidup
“Jie, malam minggu ini kau enggak kemana-manakan?” Tanya Joe pada sobatnya Ajie
“Enggak Joe” jawab Ajie Singkat.
“Bagus kalau gitu, kau ada waktukan? Aku pengen ngomong sama kau, mungkin ini waktu yang tepat untuk Aku ceritakan ke kau tentang sebuah aib besar yang menimpa diriku, mungkin juga diri kau Jie”.
“To the point Aja Joe, jangan banyak basa- basi, entar keburu basih lagi, “tandas Ajie.
Setelah mengatur napas sesaat Joepun mulai menyampaikan keluh kesah yang menganjal perasaannya yang selama ini dipendam karena gengsi yang berlebihan.
“Jie, belakangan ini Aku enggak ngerti dengan diri ku.” Joe membuka forum deklarasi tersebut dengan logat Seberang yang melekat, sebuah peryataan yang sangat menggelitik rasa ingin tahu Ajie.
“Emang kenapa sih elu, tadi salah makan ya?”
“Enggak tahu Jie, aku merasa ada yang aneh dalam hidup Aku”
“Emang Baru tahu gitu kalau Elu unik dan makhluk teraneh semargasatwa” Cetus Ajie sekenanya.
“Sialan Kau! Ngomong semaunya saja” dengan sedikit jengkel.
“Sory deh- sory, masa Kuda Nil tersinggung sih..hehey, yaudah lanjutin dongeng Elu, anggap tadi Intermezo, Oke!”
“Santai saja kau Jie, aku Cuma pengen tidak ada dusta antara kita, aku pengen kau juga berkata Jujur, saling bercerita, shering mengenai Aib Besar ini kawan ” jelas Joe.
“Emang apasih, maksud Elu, bikini gue ngeri aja?”
“Maksud Aku gini Bung! Coba kau perhatikan dengan seobjek-objektifnya, kurang apa sih Aku? Tampangkan sudah mirip Dirly Idol gini! tapi kok sudah setahun lebih ini Aku terjerembab dalam lembah hina kejombloan, jujur Aku gak habis pikir Jie.”
“Joe, kalau menurut gue sih kekurangan elo itu cuma satu doang…”
“Oh ya, apa itu?”
“Elu nggak punya kelebihan…”
Sialan!! Spontan jidat Ajie dipoles Joe.
“Hati-hati kau kalo ngomong” ujar Joe sambil melotot dan kelihatan marah.”Kau bikin Aku naik darah saja, kelebihan Aku kan banyak! tampang keren, macho, dompet tebal, apalagi coba?”
Ajie menarik nafas panjang. Ia tak sanggup untuk berkata-kata. Takut menyinggung perasaan Joe yang sudah terlanjur kecebur ramuan GR dan Sok Ganteng bikinan Paranomix semenjak usia dua bulan dalam kandungan. Akhirnya atas nama pertemanan Ajie memberi nasehat yang kali ini cukup menyenangkan Joe dan terkesan Tua atau Sok Kolot.
“Yah, ambil hikmahnya saja Joe, kalau dilihat sepintas jujur saja kita ini lebih beruntung, meskipun sekarang menjadi jomblo tetapi setidaknya kita masih bisa menjaga harapan dan tetap mempunyai kemungkinan untuk dapetin Nabila Shakieb atau Agnes Monica.”
Joe manggut-manggut...lalu nyeletuk “KITA” loe ja kalee gue mah enggak.,hehe....
“Jie, itu yang Aku suka dari Kau. Kau selalu bisa memandang hidup ini dari sisi positif. Thanks Bung, Aku jadi punya semangat lagi untuk terus hidup, berjuang dan berjuang. Ada keyakinan yang besar kalau Aku bakal jadian sama Sandra Dewi.”
“Busyeet……!!!???” Ajie tak bisa berkata-kata.
“Tapi Joe, sejujurnya elu tuh lebih beruntung ketimbang gue. Bagaimanapun elu pernah merasakan pacaran, merasakan kelembutan belaian wanita. sementara gue sampai detik ini tak sekalipun ada cewek yang mau membukakan hatinya buat gue. Gue selalu di tolak coy ”Dengan Muka memelas.
“Hmmm…”.
Joe menarik nafas panjang, ada keharuan yang menyeruak dari dalam dadanya atas nasib na’as yang di derita sahabatnya. Bayangin saja, 24 tahun belum pernah pacaran! Dan kalau sampai ulang tahun ke-25 nanti Ajie belum juga dapat gebetan atau cewek, sudah dapat dipastikan Predikat JOPER alias JOMBLO PERAK akan disandang Ajie. Sebuah predikat yang aib-nya bisa dirasakan sampai tujuh turunan. Padahal aib besar yang disandang atas predikat STMJ (Semester Tujuh Masih Jomblo)-pun belum sepenuhnya terehabilitasi.
Selain itu, dengan predikat Jomblo Perak di tangan, Ajiepun akan mempunyai kesempatan emas untuk menjadi kandidat ketua IJI (Ikatan Jomblo Indonesia), serta masuk nominasi dewan juri sebagai nominator penerima anugerah Jomblo of The Year atau Panasonic Award Katagori Jomblo Senior .
Itulah nasib dari seorang Ajie, pakar cinta yang tak pernah bisa menggapai cinta. Sungguh sebuah ironi kehidupan yang demikian nyata, sebuah Fenomena jejak manusia aneh tapi ada. Padahal jika dilihat secara Objektif Ajie merupakan sosok pemuda yang tidak diragukan lagi kecerdasannya, disamping pandai bergaul dan punya tampang tidak begitu jelek dia juga sosok pekerja keras.
“Kau kurang usaha kali Jie,” ujar Joe mencoba membesarkan hati Ajie.
“Yah Joe, kalau usaha mah jangan ditanya. Semenjak berseragam Putih-Merah gue udah praktek uji coba nyatain Cinta meskipun masih bau kencur. Lalu pas SMP gue cari refferensi Puisi-puisi percintaan anak-anak ABG. Kemudian waktu SMA gue udah lahap buku-buku tentang PDKT ,Novel-Novel tentang percintaan dari karya Khalil Gibran sampai karya Frendi.S. Juga Film-film Romantis dari versi Indonesia sampai Mancanegara juga tak ketinggalan gue tonton. Yang tak terlupakan dalam hidup gue dari SMA sampai Sekarang (baca=Mahasiswa) tak ketinggalan tiap malam gue berdo’a. Usaha apalagi yang kurang Joe.” Ungkap Ajie dengan tegas.
“Do’anya yang salah kali Jie.”
“Gue rasa nggak Joe,dah maut banget do’a gue, apalagi itu doa gue curi dari buku catatan harian abang gue yang konon kata dia kramat banget”
“Lu sih pake curi-curi doa aja, curi mantra kali, kayak difilm-film kuno zaman kerajaan aja lu” ledek Joe.
“Zaman Fir’aun ngojek kali!terus aja ledek gue, biar elu puas sampai kenyang” Gerutu Ajie.
“Peace! Lanjutin saja cerita kau Bung” pinta Joe.
“Lagian lu Bikin gue kesel aja, bukan cari solusi malah bikin polusi, ujar Ajie.
“Yo..mari hehe! Yaudah Emang gimana do’a yang kau curi dari kitab Mahabrata abang kau?”
“Iyakan ngeledek lagi”
“Bukan ngeledek Bung! kau saja yang terlalu sensitif dari tadi” tutur Joe.
“Tapi elu jangan nyontek ok!Gini nih Do’anya, Ya Tuhan mohon Engkau bukakan hati seorang wanita yang manis untuk mencintai hamba, Tunduk patuh pada hamba, mau terima hamba apa adanya, ya Tuhan datangkanlah, kalau dia jauh suruh dia mendekat, kalau dia dekat suruh dia melekat. ya Tuhan Datangkanlah, datangkanlah”
“Oooh gitu Do’anya, keren juga tuh, Aku jadi merinding!dan tapi sampai sekarang Do’a kau belum terkabul juga Jie…”
“ya..iyala...masa Iya-kanaq budu waiya-kanasyta’in sih!. Kalau udah Terkabul ngapain gue Cerita Rahasia berharga ini ke loe”
“Yo sepakat deh dari pada aku bonyok, Jie Aku ada saran untuk Kau?” kata Joe
“Saran Apaan?” Dengan Acuh tak acuh
“Nah itu Jie, menurut Aku Tuhan nggak suka dengan do’a kau yang seperti itu. Berbelit-belit tanpa tujuan yang pasti. Saran Aku, kau ganti aja do’a kau itu , kalau wanita yang mencintai kau nggak datang-datang juga, sekarang kau minta saja supaya kau enggak mencintai wanita...gitu aja kok Repot, hehe!”
“EDAN!” ujar Ajie kesal lalu pergi meninggalkan Joe.


· Hanya Imajinasi Penulis, terinspirasi dari obrolan yang zig-zag ( April 2008)

Pengecut


Akhirnya aku datang juga. Aku tidak bisa menahan perasaanku untuk tidak menhadiri pesta ulang tahunnya. Aku hanya ingin melihatnya dari jarak yang agak jauh, dari tempat yang agak terlindung dari keramaian. Dari balik malam, dengan leluasa aku bisa melihatnya tertawa dan tersenyum tawa dan senyum yang dibuat-buat di hadapan para tamu.
Tempat dia berdiri menunggu tamu cukup terang bagi mataku, meski tempat itu hanya ditaburi cahaya merah yang redup. Aku masih bisa merasakan pancaran matanya yang pedih. Aku merasa dia sedang menunggu kehadiranku . Aku berusaha bersembunyi di balik kerumunan para undangan yang berseliweran di dalam ruangan. Tapi sejenak aku ragu, apakah benar dia menungguku? Ah, jangan-jangan itu hanya perasaanku saja. Aku yakin dia kecewa dengan aku. Dia kecewa karena pernah kusakiti.
Hampir setiap malam aku resah dan gelisah memikirkan dirinya. Kadang dari kegelapan malam aku berdoa semoga dia baik-baik saja. Malam itu Aku seperti mata-mata atau intelejen yang sedang mengintai mangsa dan buruannya. Atau mungkin aku seorang pengecut yang tidak berani menunjukkan batang hidung setelah kegagalan yang menyakitkan hatinya. Atau bisa jadi aku telah menjadi pecundang dari kenyataan pahit ini.
Seiringkali aku dibakar api cemburu ketika ada lelaki yang menghampirinya dan menggodanya. Api cemburu itu semakin menjadi-jadi malam itu ketika ku lihat dia meladeni lelaki yang tak ku kenal dengan senyum dan tawa. Dan hatiku benar-benar hangus ketika kulihat dia memberikan potongan kue ultahnya yang biasanya untuk diriku seperti ultahnya tahun lalu. Saat itu juga batok kepalaku terasa remuk melihatnya.
Oh! Acha andai kau tahu betapa aku menyesal dan sangat menyesal ,apakah kau masih sudi menerimaku.
Aku merasa aku telah membunuh dirinya dengan cintaku. Masih ku ingat bagaimana proses jatuh hati ini kualami?. Saat itu aku diajak oleh kawan karibku, Batex teman waktu SMA datang pada reunian SMPnya. Kawanku itu menemui mantan pacarnyanya, Ira. Sedangkan aku hanya bengong-bengong di ruangan sambil minum menikmati hidangan alakadarnya. lalu Seorang gadis manis paruh baya menghampiriku. Dengan mata genit dia menyapa “kenapa kamu diam saja? Aku bilang bahwa aku lagi Sariawan hehe!, biasa bercanda adalah hobiku dari dulu. Lalu dia menghampiriku dan duduk disamping kursiku. dia bilang nama kamu siapa? dia mengajakku berkenalan , aku jawab dengan dingin namaku Bim-Bim, biasa nama panggilan dari teman-teman, lalu akupun antusias menanyakan namanya, ternyata gadis montok nan seksi itu bernama Acha, Umur 17 tahun. Dalam hati aku tertarik juga dengan tu cewe.
Seiring berjalannya waktu Acha begitu cepat akrab denganku bercerita ria tanpa beban dari bertukar pengalaman sampai bertukar nomor Handphone (HP) kami lalukan.akhirnya acara reunian itu selesai aku mengantar gadis itu samapi keluar ruangan. Dengan malu-malu gadis montok nan seksi itu menggandeng tanganku. aku hanya diam dan tidak berkata-kata. Kalau rezeki memang takkan kemana pikirku .kulitnya halus membuat jiwa kelelakianku berontak. Tapi akh! Aku berusaha biasa-biasa saja.
Di luar ternyata kawanku, Batex asik bermesraan dengan pacarnya. Batex melihat kami dengan bersiul dia menggoda kami. Acha hanya tersenyum simpul dan salting (salah tingkah) menanggapi siulan Batex yang biasa untuk menggoda burung tetangga tersebut.
Setelah semua selesai kamipun pulang ke rumah masing-masing. Sebelum pergi kukerlingkan mataku kewajah Acha.Dari wajah imutnya terpancar perasaan gembira dan penuh keceriaan. Aku jadi gembira melihat tingkahnya yang memelas seakan ingin selalu bersamaku (PD banget!!!) .
Malam itu aku jadi tak bisa tidur memikirkan senyuman mautnya. Apakah ini yang disebut jatuh cinta?ukhhh gumamku.
Karena kantuk tak juga datang ku beranikan diri untuk menelponnya. Wah nada sambungnya juga seksi terdengar nada lagu Band Padi, Maha Dewi. membuat aku semakin terenyuh dan tak sabar untuk berbicara dengannya.
Singkat cerita, kamipun janjian untuk ketemuan di Ramayana Cimone-Tangerang.pulang sekolah aku langsung naik mobil 01 dari Ahmad Yani, tempat SMA ku menuju Ramayana. Tak ku duga ternyata Acha sudah duduk manis menungguku didepan halte Ramayana. Akupun menghampirinya lalu kamipun berjabat tangan.
Aku menatap wajah yang manis itu. Entah kenapa hari itu aku sangat bahagia. Mungkinkah karena ada dia disampingku.Aku benar-benar terbius dengan kecantiakan wajahnya. Bibir merah dibaluti lipstik tipis. Semakin menambah keseksian bibirnya. Mungkin aku terjebak pada pancaran matanya yang begitu diliputi kepolosan sekaligus apa adanya. Tanpa bertele-tele akupun mengunggkapkan isi perasaanku dengan sejujurnya padanya. Dia diam dan mengatur napasnya sejenak. Setelah itu tanpa kuduga dia menerima aku sebagai pacarnya. Dan yang membuat aku semakin gembira, katanya kamulah orang pertama yang bisa membuatku jatuh cinta.(ceilee segitunya bro…!! bohong!bhong, hehe)
Kemudian kamipun masuk kedalam Ramayana untuk minum es krim dan setelah itu kami pulang.
Keesokan harinya kami selalu bertemu, meskipun hanya sepulang sekolah. Itu hanya Senen, Rabu dan kamis. Karena tiga harinya Acha aktif diekstrakulikuler SMAnya.meskipun baru baru kelas dua dia aktif di kepramukaan dan OSIS. Dan aku juga sibuk dengan bimbel (bimbingan belajar) karena aku akan menghadapi ujian akhir kelulusan.
Sabtu itu ketika sehabis bimbel HP ku berdering. Spontan aku angkat karena yang nelpon adalah Acha sang penghibur hatiku. Dia mengajakku makan malam dirumahnya sekalian apel (malam mingguan). Aku amini permintaannya walaupun aku segan kepada orang tuanya.
Malam itu bisa dibilang malam istimewa karena aku hadir ditengah keluarganya, walaupun aku merasa asing dalam keluarganya.
Ayahnya termasuk demokratis dan tidak neko-neko, welcome dengan kedatanganku tidak seperti ibunya yang cenderung acuh tak acuh dengan kehadiranku.
Akupun diajak Acha keruang tamu dengan disuguhkan bajigur hangat yang membuat dinginnya AC Ruangan tamunya tak terasa.
Malam telah menunjukkan pukul 09.00 WIB, kami asik berdua saja.
plak ! spontan dia mendekapkan kepalanya ke dadaku. Aku membelai-belai rambutnya yang sebahu. Tiba-tiba saja aku merasa menjadi seorang raja yang selalu ingin bersanding pada permaisurinya.( romantis banget coy! Gue gitu loh..hehe).
setelah itu akupun pamitan dan pulang.
Ujian telah satu minggu lagi dimulai, aku sibuk dengan bimbel dan persiapan-persiapan lainnya. Kami pun break bertemu untuk sementara. Dan dia juga memahami keadaanku saat itu, aku harus berjuang demi kelulusan ujianku dan demi masa depanku.
Ujian selesai. Aku pun lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Dan sampailah aku berpikir untuk melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi terkemuka di Serang- Banten.
Dari situlah petaka Neraka itu datang menghampiri kasih kami. komunikasi sempat terhambat, disamping dia sibuk mempersiapkan ujiannya aku pun sibuk dengan kegiatanku sendiri. Misscomunicatiaon antara kami tak bisa dielakkan. Padahal aku telah berjanji untuk sering menemui dan berkunjung kerumahnya. Janji hanyalah tinggal janji tapi realitanya tidak terbukti. Mungkin dia berpikir yang macam-macam akhirnya dia memutuskan untuk pisah dengan ku. (sedih oyyyyy).
Aku terima keputusannya meskipum itu juga hanya via SMS pada hari sabtu jam 17.30 wib aku masih ingat. Aku sebenarnya sakit tapi mungkin inilah yang terbaik saat itu.
Ketika Aku terenyuh dari lamunan Nostalgia yang klise itu dan tanpa kusadari pesta ulang tahunpun selesai dan aku pulang dengan langkah kaki gontai, seperti langkah panglima yang kalah dalam perang dan bak bandar togel yang bangkrut.
Itulah kisah pahit hidupku yang sampai detik ini tak bisa kulupakan dan tersimpan rapi dalam catatan harianku. (April 2008)

*Terinspirasi dari kisah Sahabat

Selasa, 15 April 2008

Aneh!


Dinginnya malam membawakan kakiku melangkahkan ke taman kota kawasan ciceri-Serang. seperti biasanya, ketika kejenuhan datang dan tatkala energi hampir terkuras, menyendiri itu hobi tambahanku disamping ngecengin temen-teman.

Malam itu entah mengapa sebuah kebingungan menyoroti pikiranku sebagai tunas bangsa dan manusia yang tentu membutuhkan kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis dan theologis. Ambigu pada pikiranku malam itu tanpa arah dan tujuaan. semua bergejolak pada satu titik yang mengelitik, tentang keanehan yang terjadi saat ini.

Aku semakin ragu untuk tuangkan sebuah issue. Ragu dengan yang mengatasnamakan cinta, damai dan kasih sayang! Ragu pada apa yang ada, pada semua yang nampak, ragu dan ragu!

Persetan ya persetan!

Senyuman palsu menakutkan, berjuta milyar kali ku tertipu. Tertipu oleh kemasan Narsis dengan motif tinggi. Sangat menyakinkan kepada siapa yang memandang, mendengarkan, pasti tergoda dan terpesona. Tapi di balik layar itu hanya bualan horor yang meyeramkan.

Bullshit!

Ingin ku enyahkan semua yang mesti dilenyapkan dari bumi, ku musnahkan dengan sekuat tenaga dan pikiran!mungkinkah Ku remuk kepalanya lalu ku masukkan dalam mesin penggiling timah agar otak kotornya raib dari peradaban yang memang semakin edan ini. Tapi aku ragu apakah perlu?

Heran aku dengan drama kehidupan yang semakin lucu dan geli. Lucu membuat senyum pahit. Sebuah legenda klasik dan cenderung klenik.

Boring !

Dengar cerita perang yang semakin dasyat tiada akhir. perang panjang yang takkan usai, perang yang terjadi terjadi dari zaman sejadah sampai zaman haram jadah (saat ini). Dan yang memuakkan lagi-lagi Motif perang hanya satu yaitu kekuasaan dan kekuasaan.

Bosen aku!menyaksikan mereka yang saling sikat, saling sikut, berebut kursi. bangsa aneh, Generasi aneh!hahaa….Aneh memang aneh! (15/04/08)


Kamis, 10 April 2008

Indonesia Dalam Derita


Ku teguk anggur mahadewa
Kucicipi madu sabdanya

Ingin kumakan Bumi
Jika kulihat dirinya
Menghisap darah Bumiputera


Ingin kutelan Bintang
Tatkala kusaksikan kisahnya
Grogoti negeri sendiri


Ingin kupecahkan Matahari dan Bulan
Andai kuikuti jejaknya
Menjajah bangsa sendiri


Menagis
Mestikah kutangisi

Merintih
Perlukah?

Indonesia tanah subur “Gemah Ripah Loh Jinawi”
Katanya!

Indonesia pusaka
Sampai kapan kau keluar dari derita?

Indonesia
Tetap kubangga

Sampai akhir raga!


(JOE' 22:00 10/04/08)



Selasa, 08 April 2008

Suka VS Duka

Judul buku : Edensor
Pengarang : Andrea Hirata
Penyunting : Imam Risdiyanto
Penerbit : Bentang (Mei 2007)
Tebal : xii + 290 halaman; 20,5 x 13 cm

Suka duka pasti selalu berjalan berdampingan dalam kehidupan, ya begitulah romantika manusia.Buku ketiga Andrea, melanjutkan kisah Ikal dan Arai dari buku keduanya, Sang Pemimpi.Dalam buku ini, cerita diawali dengan sedikit kenangan masa kecil si Ikal di pulau Belitung, dan juga asal-usulnya yang berganti-ganti nama, hingga berakhir dengan nama yang tak lazim itu, Andrea."Lucu dan fun" dengan suguhan nuansa bahasa yang sangat kental humoris dengan bahasa lebih menggelitik terlebih dari setiap paradoks - paradoks yang disajikan sungguh menggelikan.

Novel ini mengajak kita (lu ja kali gue gak..hehe) mengikuti perjalanan Ikal dan Arai ke Eropa, kisah mengharukan yang mereka alami berdua, pertama kali menginjak negeri 4 musim itu, di musim yang paling keras, musim dingin. Seperti biasa, Arai tetap menjadi pelindung Ikal, dalam situasi apapun dan dimanapun, sahabat sekaligus pahlawan.

Kuliah dimulai. Banyak hal yang dilihat Ikal di negeri orang. Bertemu dengan para mahasiswa dari berbagai bangsa, kita diajak berkenalan dengan teman-teman Ikal. Dari mulai para mahasiswa Inggris dan Amerika Serikat yang selalu bersaing, para mahasiswa Jerman yang luar biasa pintar, dan kelompok marginal yang berasal dari negara-negara berkembang, termasuk dirinya. Kisah cinta singkat juga mewarnai hari-hari Ikal di Perancis.

Lalu di liburan musim panas, petualangan dimulai! Ide mengelilingi Eropa, bahkan hingga ke Afrika, sudah menjadi impian Ikal dan Arai sejak kecil di pulau Belitung.Tak disangka, impian itu kini sudah dekat di tangan, namun ada sedikit halangan : UANG. Dari mana bisa mendapatkan dana untuk membiayai perjalanan itu? Ternyata akhirnya dantang juga maksudnya bantuan datang dari teman yang tak diperkirakan sebelumnya.Ikal dan Arai pun mengelilingi Eropa, bermodalkan pertunjukan kostum putri duyung. Dari uang yang mereka peroleh dari para penonton mereka, kedua orang tersebut berhasil mewujudkan impian masa kecil mereka.Kisah perjalanan mereka, dimulai dari Belanda, hingga ke Rusia, bahkan sampai juga ke Afrika, dipenuhi berbagai suka dan duka. Di setiap tempat yang mereka datangi, Ikal berusaha mencari jejak-jejak sang kekasih dari masa lalu, A Ling.

Cerita dalam novel ini cukup serius dan sedih, apalagi juga menceritakan kehidupan Mahasiswa dan juga mengalir kisah cinta masalalu yang hilang.sungguh membuat ngeplay..banget...hehey!