Kamis, 17 April 2008

JOMBLO AJA KOK REPOT!


Malam minggu datang lagi, malam yang mengembirakan bagi pasangan muda-muda untuk membagi kasih. Indah menawan bak di Nirvana, apalagi bagi yang baru kasmaran sungguh malam indah yang dinanti-nantikan. Bertolak belakang dengan sang Jomblo, malam minggu adalah malam kesakitan, malam neraka yang menjemukan.
Di malam itulah segalanya dimulai , Ketika dua orang sahabat berstastus Jomblo berada di sebuah tempat tanpa ada orang lain yang di sekitar dan tanpa kegiatan yang melibatkan fisik, maka forum curhat tak akan pernah bisa dihindari. Itulah yang terjadi pada Ajie dan Joe. Kedua sahabat yang satu tempat tinggal (kosan) ini saling melempar isi hati, mengungkapkan kegundahan hati yang selama ini dipendam karena tak kuasa untuk diungkapkan. Padahal mereka berdua sudah hapal sekali kata-kata bijak yang megatakan “Seribu Rahasia Dapat Disembunyikan, Tapi Satu Perasaan Harus Dinyatakan.”
Dengan membawa segelas susu hangat dan satu bungkus Rokok Filter , Joe menghampiri Ajie yang sibuk sendiri melamun seperti tak ada semangat hidup
“Jie, malam minggu ini kau enggak kemana-manakan?” Tanya Joe pada sobatnya Ajie
“Enggak Joe” jawab Ajie Singkat.
“Bagus kalau gitu, kau ada waktukan? Aku pengen ngomong sama kau, mungkin ini waktu yang tepat untuk Aku ceritakan ke kau tentang sebuah aib besar yang menimpa diriku, mungkin juga diri kau Jie”.
“To the point Aja Joe, jangan banyak basa- basi, entar keburu basih lagi, “tandas Ajie.
Setelah mengatur napas sesaat Joepun mulai menyampaikan keluh kesah yang menganjal perasaannya yang selama ini dipendam karena gengsi yang berlebihan.
“Jie, belakangan ini Aku enggak ngerti dengan diri ku.” Joe membuka forum deklarasi tersebut dengan logat Seberang yang melekat, sebuah peryataan yang sangat menggelitik rasa ingin tahu Ajie.
“Emang kenapa sih elu, tadi salah makan ya?”
“Enggak tahu Jie, aku merasa ada yang aneh dalam hidup Aku”
“Emang Baru tahu gitu kalau Elu unik dan makhluk teraneh semargasatwa” Cetus Ajie sekenanya.
“Sialan Kau! Ngomong semaunya saja” dengan sedikit jengkel.
“Sory deh- sory, masa Kuda Nil tersinggung sih..hehey, yaudah lanjutin dongeng Elu, anggap tadi Intermezo, Oke!”
“Santai saja kau Jie, aku Cuma pengen tidak ada dusta antara kita, aku pengen kau juga berkata Jujur, saling bercerita, shering mengenai Aib Besar ini kawan ” jelas Joe.
“Emang apasih, maksud Elu, bikini gue ngeri aja?”
“Maksud Aku gini Bung! Coba kau perhatikan dengan seobjek-objektifnya, kurang apa sih Aku? Tampangkan sudah mirip Dirly Idol gini! tapi kok sudah setahun lebih ini Aku terjerembab dalam lembah hina kejombloan, jujur Aku gak habis pikir Jie.”
“Joe, kalau menurut gue sih kekurangan elo itu cuma satu doang…”
“Oh ya, apa itu?”
“Elu nggak punya kelebihan…”
Sialan!! Spontan jidat Ajie dipoles Joe.
“Hati-hati kau kalo ngomong” ujar Joe sambil melotot dan kelihatan marah.”Kau bikin Aku naik darah saja, kelebihan Aku kan banyak! tampang keren, macho, dompet tebal, apalagi coba?”
Ajie menarik nafas panjang. Ia tak sanggup untuk berkata-kata. Takut menyinggung perasaan Joe yang sudah terlanjur kecebur ramuan GR dan Sok Ganteng bikinan Paranomix semenjak usia dua bulan dalam kandungan. Akhirnya atas nama pertemanan Ajie memberi nasehat yang kali ini cukup menyenangkan Joe dan terkesan Tua atau Sok Kolot.
“Yah, ambil hikmahnya saja Joe, kalau dilihat sepintas jujur saja kita ini lebih beruntung, meskipun sekarang menjadi jomblo tetapi setidaknya kita masih bisa menjaga harapan dan tetap mempunyai kemungkinan untuk dapetin Nabila Shakieb atau Agnes Monica.”
Joe manggut-manggut...lalu nyeletuk “KITA” loe ja kalee gue mah enggak.,hehe....
“Jie, itu yang Aku suka dari Kau. Kau selalu bisa memandang hidup ini dari sisi positif. Thanks Bung, Aku jadi punya semangat lagi untuk terus hidup, berjuang dan berjuang. Ada keyakinan yang besar kalau Aku bakal jadian sama Sandra Dewi.”
“Busyeet……!!!???” Ajie tak bisa berkata-kata.
“Tapi Joe, sejujurnya elu tuh lebih beruntung ketimbang gue. Bagaimanapun elu pernah merasakan pacaran, merasakan kelembutan belaian wanita. sementara gue sampai detik ini tak sekalipun ada cewek yang mau membukakan hatinya buat gue. Gue selalu di tolak coy ”Dengan Muka memelas.
“Hmmm…”.
Joe menarik nafas panjang, ada keharuan yang menyeruak dari dalam dadanya atas nasib na’as yang di derita sahabatnya. Bayangin saja, 24 tahun belum pernah pacaran! Dan kalau sampai ulang tahun ke-25 nanti Ajie belum juga dapat gebetan atau cewek, sudah dapat dipastikan Predikat JOPER alias JOMBLO PERAK akan disandang Ajie. Sebuah predikat yang aib-nya bisa dirasakan sampai tujuh turunan. Padahal aib besar yang disandang atas predikat STMJ (Semester Tujuh Masih Jomblo)-pun belum sepenuhnya terehabilitasi.
Selain itu, dengan predikat Jomblo Perak di tangan, Ajiepun akan mempunyai kesempatan emas untuk menjadi kandidat ketua IJI (Ikatan Jomblo Indonesia), serta masuk nominasi dewan juri sebagai nominator penerima anugerah Jomblo of The Year atau Panasonic Award Katagori Jomblo Senior .
Itulah nasib dari seorang Ajie, pakar cinta yang tak pernah bisa menggapai cinta. Sungguh sebuah ironi kehidupan yang demikian nyata, sebuah Fenomena jejak manusia aneh tapi ada. Padahal jika dilihat secara Objektif Ajie merupakan sosok pemuda yang tidak diragukan lagi kecerdasannya, disamping pandai bergaul dan punya tampang tidak begitu jelek dia juga sosok pekerja keras.
“Kau kurang usaha kali Jie,” ujar Joe mencoba membesarkan hati Ajie.
“Yah Joe, kalau usaha mah jangan ditanya. Semenjak berseragam Putih-Merah gue udah praktek uji coba nyatain Cinta meskipun masih bau kencur. Lalu pas SMP gue cari refferensi Puisi-puisi percintaan anak-anak ABG. Kemudian waktu SMA gue udah lahap buku-buku tentang PDKT ,Novel-Novel tentang percintaan dari karya Khalil Gibran sampai karya Frendi.S. Juga Film-film Romantis dari versi Indonesia sampai Mancanegara juga tak ketinggalan gue tonton. Yang tak terlupakan dalam hidup gue dari SMA sampai Sekarang (baca=Mahasiswa) tak ketinggalan tiap malam gue berdo’a. Usaha apalagi yang kurang Joe.” Ungkap Ajie dengan tegas.
“Do’anya yang salah kali Jie.”
“Gue rasa nggak Joe,dah maut banget do’a gue, apalagi itu doa gue curi dari buku catatan harian abang gue yang konon kata dia kramat banget”
“Lu sih pake curi-curi doa aja, curi mantra kali, kayak difilm-film kuno zaman kerajaan aja lu” ledek Joe.
“Zaman Fir’aun ngojek kali!terus aja ledek gue, biar elu puas sampai kenyang” Gerutu Ajie.
“Peace! Lanjutin saja cerita kau Bung” pinta Joe.
“Lagian lu Bikin gue kesel aja, bukan cari solusi malah bikin polusi, ujar Ajie.
“Yo..mari hehe! Yaudah Emang gimana do’a yang kau curi dari kitab Mahabrata abang kau?”
“Iyakan ngeledek lagi”
“Bukan ngeledek Bung! kau saja yang terlalu sensitif dari tadi” tutur Joe.
“Tapi elu jangan nyontek ok!Gini nih Do’anya, Ya Tuhan mohon Engkau bukakan hati seorang wanita yang manis untuk mencintai hamba, Tunduk patuh pada hamba, mau terima hamba apa adanya, ya Tuhan datangkanlah, kalau dia jauh suruh dia mendekat, kalau dia dekat suruh dia melekat. ya Tuhan Datangkanlah, datangkanlah”
“Oooh gitu Do’anya, keren juga tuh, Aku jadi merinding!dan tapi sampai sekarang Do’a kau belum terkabul juga Jie…”
“ya..iyala...masa Iya-kanaq budu waiya-kanasyta’in sih!. Kalau udah Terkabul ngapain gue Cerita Rahasia berharga ini ke loe”
“Yo sepakat deh dari pada aku bonyok, Jie Aku ada saran untuk Kau?” kata Joe
“Saran Apaan?” Dengan Acuh tak acuh
“Nah itu Jie, menurut Aku Tuhan nggak suka dengan do’a kau yang seperti itu. Berbelit-belit tanpa tujuan yang pasti. Saran Aku, kau ganti aja do’a kau itu , kalau wanita yang mencintai kau nggak datang-datang juga, sekarang kau minta saja supaya kau enggak mencintai wanita...gitu aja kok Repot, hehe!”
“EDAN!” ujar Ajie kesal lalu pergi meninggalkan Joe.


· Hanya Imajinasi Penulis, terinspirasi dari obrolan yang zig-zag ( April 2008)

Pengecut


Akhirnya aku datang juga. Aku tidak bisa menahan perasaanku untuk tidak menhadiri pesta ulang tahunnya. Aku hanya ingin melihatnya dari jarak yang agak jauh, dari tempat yang agak terlindung dari keramaian. Dari balik malam, dengan leluasa aku bisa melihatnya tertawa dan tersenyum tawa dan senyum yang dibuat-buat di hadapan para tamu.
Tempat dia berdiri menunggu tamu cukup terang bagi mataku, meski tempat itu hanya ditaburi cahaya merah yang redup. Aku masih bisa merasakan pancaran matanya yang pedih. Aku merasa dia sedang menunggu kehadiranku . Aku berusaha bersembunyi di balik kerumunan para undangan yang berseliweran di dalam ruangan. Tapi sejenak aku ragu, apakah benar dia menungguku? Ah, jangan-jangan itu hanya perasaanku saja. Aku yakin dia kecewa dengan aku. Dia kecewa karena pernah kusakiti.
Hampir setiap malam aku resah dan gelisah memikirkan dirinya. Kadang dari kegelapan malam aku berdoa semoga dia baik-baik saja. Malam itu Aku seperti mata-mata atau intelejen yang sedang mengintai mangsa dan buruannya. Atau mungkin aku seorang pengecut yang tidak berani menunjukkan batang hidung setelah kegagalan yang menyakitkan hatinya. Atau bisa jadi aku telah menjadi pecundang dari kenyataan pahit ini.
Seiringkali aku dibakar api cemburu ketika ada lelaki yang menghampirinya dan menggodanya. Api cemburu itu semakin menjadi-jadi malam itu ketika ku lihat dia meladeni lelaki yang tak ku kenal dengan senyum dan tawa. Dan hatiku benar-benar hangus ketika kulihat dia memberikan potongan kue ultahnya yang biasanya untuk diriku seperti ultahnya tahun lalu. Saat itu juga batok kepalaku terasa remuk melihatnya.
Oh! Acha andai kau tahu betapa aku menyesal dan sangat menyesal ,apakah kau masih sudi menerimaku.
Aku merasa aku telah membunuh dirinya dengan cintaku. Masih ku ingat bagaimana proses jatuh hati ini kualami?. Saat itu aku diajak oleh kawan karibku, Batex teman waktu SMA datang pada reunian SMPnya. Kawanku itu menemui mantan pacarnyanya, Ira. Sedangkan aku hanya bengong-bengong di ruangan sambil minum menikmati hidangan alakadarnya. lalu Seorang gadis manis paruh baya menghampiriku. Dengan mata genit dia menyapa “kenapa kamu diam saja? Aku bilang bahwa aku lagi Sariawan hehe!, biasa bercanda adalah hobiku dari dulu. Lalu dia menghampiriku dan duduk disamping kursiku. dia bilang nama kamu siapa? dia mengajakku berkenalan , aku jawab dengan dingin namaku Bim-Bim, biasa nama panggilan dari teman-teman, lalu akupun antusias menanyakan namanya, ternyata gadis montok nan seksi itu bernama Acha, Umur 17 tahun. Dalam hati aku tertarik juga dengan tu cewe.
Seiring berjalannya waktu Acha begitu cepat akrab denganku bercerita ria tanpa beban dari bertukar pengalaman sampai bertukar nomor Handphone (HP) kami lalukan.akhirnya acara reunian itu selesai aku mengantar gadis itu samapi keluar ruangan. Dengan malu-malu gadis montok nan seksi itu menggandeng tanganku. aku hanya diam dan tidak berkata-kata. Kalau rezeki memang takkan kemana pikirku .kulitnya halus membuat jiwa kelelakianku berontak. Tapi akh! Aku berusaha biasa-biasa saja.
Di luar ternyata kawanku, Batex asik bermesraan dengan pacarnya. Batex melihat kami dengan bersiul dia menggoda kami. Acha hanya tersenyum simpul dan salting (salah tingkah) menanggapi siulan Batex yang biasa untuk menggoda burung tetangga tersebut.
Setelah semua selesai kamipun pulang ke rumah masing-masing. Sebelum pergi kukerlingkan mataku kewajah Acha.Dari wajah imutnya terpancar perasaan gembira dan penuh keceriaan. Aku jadi gembira melihat tingkahnya yang memelas seakan ingin selalu bersamaku (PD banget!!!) .
Malam itu aku jadi tak bisa tidur memikirkan senyuman mautnya. Apakah ini yang disebut jatuh cinta?ukhhh gumamku.
Karena kantuk tak juga datang ku beranikan diri untuk menelponnya. Wah nada sambungnya juga seksi terdengar nada lagu Band Padi, Maha Dewi. membuat aku semakin terenyuh dan tak sabar untuk berbicara dengannya.
Singkat cerita, kamipun janjian untuk ketemuan di Ramayana Cimone-Tangerang.pulang sekolah aku langsung naik mobil 01 dari Ahmad Yani, tempat SMA ku menuju Ramayana. Tak ku duga ternyata Acha sudah duduk manis menungguku didepan halte Ramayana. Akupun menghampirinya lalu kamipun berjabat tangan.
Aku menatap wajah yang manis itu. Entah kenapa hari itu aku sangat bahagia. Mungkinkah karena ada dia disampingku.Aku benar-benar terbius dengan kecantiakan wajahnya. Bibir merah dibaluti lipstik tipis. Semakin menambah keseksian bibirnya. Mungkin aku terjebak pada pancaran matanya yang begitu diliputi kepolosan sekaligus apa adanya. Tanpa bertele-tele akupun mengunggkapkan isi perasaanku dengan sejujurnya padanya. Dia diam dan mengatur napasnya sejenak. Setelah itu tanpa kuduga dia menerima aku sebagai pacarnya. Dan yang membuat aku semakin gembira, katanya kamulah orang pertama yang bisa membuatku jatuh cinta.(ceilee segitunya bro…!! bohong!bhong, hehe)
Kemudian kamipun masuk kedalam Ramayana untuk minum es krim dan setelah itu kami pulang.
Keesokan harinya kami selalu bertemu, meskipun hanya sepulang sekolah. Itu hanya Senen, Rabu dan kamis. Karena tiga harinya Acha aktif diekstrakulikuler SMAnya.meskipun baru baru kelas dua dia aktif di kepramukaan dan OSIS. Dan aku juga sibuk dengan bimbel (bimbingan belajar) karena aku akan menghadapi ujian akhir kelulusan.
Sabtu itu ketika sehabis bimbel HP ku berdering. Spontan aku angkat karena yang nelpon adalah Acha sang penghibur hatiku. Dia mengajakku makan malam dirumahnya sekalian apel (malam mingguan). Aku amini permintaannya walaupun aku segan kepada orang tuanya.
Malam itu bisa dibilang malam istimewa karena aku hadir ditengah keluarganya, walaupun aku merasa asing dalam keluarganya.
Ayahnya termasuk demokratis dan tidak neko-neko, welcome dengan kedatanganku tidak seperti ibunya yang cenderung acuh tak acuh dengan kehadiranku.
Akupun diajak Acha keruang tamu dengan disuguhkan bajigur hangat yang membuat dinginnya AC Ruangan tamunya tak terasa.
Malam telah menunjukkan pukul 09.00 WIB, kami asik berdua saja.
plak ! spontan dia mendekapkan kepalanya ke dadaku. Aku membelai-belai rambutnya yang sebahu. Tiba-tiba saja aku merasa menjadi seorang raja yang selalu ingin bersanding pada permaisurinya.( romantis banget coy! Gue gitu loh..hehe).
setelah itu akupun pamitan dan pulang.
Ujian telah satu minggu lagi dimulai, aku sibuk dengan bimbel dan persiapan-persiapan lainnya. Kami pun break bertemu untuk sementara. Dan dia juga memahami keadaanku saat itu, aku harus berjuang demi kelulusan ujianku dan demi masa depanku.
Ujian selesai. Aku pun lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Dan sampailah aku berpikir untuk melanjutkan pendidikan keperguruan tinggi terkemuka di Serang- Banten.
Dari situlah petaka Neraka itu datang menghampiri kasih kami. komunikasi sempat terhambat, disamping dia sibuk mempersiapkan ujiannya aku pun sibuk dengan kegiatanku sendiri. Misscomunicatiaon antara kami tak bisa dielakkan. Padahal aku telah berjanji untuk sering menemui dan berkunjung kerumahnya. Janji hanyalah tinggal janji tapi realitanya tidak terbukti. Mungkin dia berpikir yang macam-macam akhirnya dia memutuskan untuk pisah dengan ku. (sedih oyyyyy).
Aku terima keputusannya meskipum itu juga hanya via SMS pada hari sabtu jam 17.30 wib aku masih ingat. Aku sebenarnya sakit tapi mungkin inilah yang terbaik saat itu.
Ketika Aku terenyuh dari lamunan Nostalgia yang klise itu dan tanpa kusadari pesta ulang tahunpun selesai dan aku pulang dengan langkah kaki gontai, seperti langkah panglima yang kalah dalam perang dan bak bandar togel yang bangkrut.
Itulah kisah pahit hidupku yang sampai detik ini tak bisa kulupakan dan tersimpan rapi dalam catatan harianku. (April 2008)

*Terinspirasi dari kisah Sahabat

Selasa, 15 April 2008

Aneh!


Dinginnya malam membawakan kakiku melangkahkan ke taman kota kawasan ciceri-Serang. seperti biasanya, ketika kejenuhan datang dan tatkala energi hampir terkuras, menyendiri itu hobi tambahanku disamping ngecengin temen-teman.

Malam itu entah mengapa sebuah kebingungan menyoroti pikiranku sebagai tunas bangsa dan manusia yang tentu membutuhkan kebutuhan biologis, psikologis, sosiologis dan theologis. Ambigu pada pikiranku malam itu tanpa arah dan tujuaan. semua bergejolak pada satu titik yang mengelitik, tentang keanehan yang terjadi saat ini.

Aku semakin ragu untuk tuangkan sebuah issue. Ragu dengan yang mengatasnamakan cinta, damai dan kasih sayang! Ragu pada apa yang ada, pada semua yang nampak, ragu dan ragu!

Persetan ya persetan!

Senyuman palsu menakutkan, berjuta milyar kali ku tertipu. Tertipu oleh kemasan Narsis dengan motif tinggi. Sangat menyakinkan kepada siapa yang memandang, mendengarkan, pasti tergoda dan terpesona. Tapi di balik layar itu hanya bualan horor yang meyeramkan.

Bullshit!

Ingin ku enyahkan semua yang mesti dilenyapkan dari bumi, ku musnahkan dengan sekuat tenaga dan pikiran!mungkinkah Ku remuk kepalanya lalu ku masukkan dalam mesin penggiling timah agar otak kotornya raib dari peradaban yang memang semakin edan ini. Tapi aku ragu apakah perlu?

Heran aku dengan drama kehidupan yang semakin lucu dan geli. Lucu membuat senyum pahit. Sebuah legenda klasik dan cenderung klenik.

Boring !

Dengar cerita perang yang semakin dasyat tiada akhir. perang panjang yang takkan usai, perang yang terjadi terjadi dari zaman sejadah sampai zaman haram jadah (saat ini). Dan yang memuakkan lagi-lagi Motif perang hanya satu yaitu kekuasaan dan kekuasaan.

Bosen aku!menyaksikan mereka yang saling sikat, saling sikut, berebut kursi. bangsa aneh, Generasi aneh!hahaa….Aneh memang aneh! (15/04/08)


Kamis, 10 April 2008

Indonesia Dalam Derita


Ku teguk anggur mahadewa
Kucicipi madu sabdanya

Ingin kumakan Bumi
Jika kulihat dirinya
Menghisap darah Bumiputera


Ingin kutelan Bintang
Tatkala kusaksikan kisahnya
Grogoti negeri sendiri


Ingin kupecahkan Matahari dan Bulan
Andai kuikuti jejaknya
Menjajah bangsa sendiri


Menagis
Mestikah kutangisi

Merintih
Perlukah?

Indonesia tanah subur “Gemah Ripah Loh Jinawi”
Katanya!

Indonesia pusaka
Sampai kapan kau keluar dari derita?

Indonesia
Tetap kubangga

Sampai akhir raga!


(JOE' 22:00 10/04/08)



Selasa, 08 April 2008

Suka VS Duka

Judul buku : Edensor
Pengarang : Andrea Hirata
Penyunting : Imam Risdiyanto
Penerbit : Bentang (Mei 2007)
Tebal : xii + 290 halaman; 20,5 x 13 cm

Suka duka pasti selalu berjalan berdampingan dalam kehidupan, ya begitulah romantika manusia.Buku ketiga Andrea, melanjutkan kisah Ikal dan Arai dari buku keduanya, Sang Pemimpi.Dalam buku ini, cerita diawali dengan sedikit kenangan masa kecil si Ikal di pulau Belitung, dan juga asal-usulnya yang berganti-ganti nama, hingga berakhir dengan nama yang tak lazim itu, Andrea."Lucu dan fun" dengan suguhan nuansa bahasa yang sangat kental humoris dengan bahasa lebih menggelitik terlebih dari setiap paradoks - paradoks yang disajikan sungguh menggelikan.

Novel ini mengajak kita (lu ja kali gue gak..hehe) mengikuti perjalanan Ikal dan Arai ke Eropa, kisah mengharukan yang mereka alami berdua, pertama kali menginjak negeri 4 musim itu, di musim yang paling keras, musim dingin. Seperti biasa, Arai tetap menjadi pelindung Ikal, dalam situasi apapun dan dimanapun, sahabat sekaligus pahlawan.

Kuliah dimulai. Banyak hal yang dilihat Ikal di negeri orang. Bertemu dengan para mahasiswa dari berbagai bangsa, kita diajak berkenalan dengan teman-teman Ikal. Dari mulai para mahasiswa Inggris dan Amerika Serikat yang selalu bersaing, para mahasiswa Jerman yang luar biasa pintar, dan kelompok marginal yang berasal dari negara-negara berkembang, termasuk dirinya. Kisah cinta singkat juga mewarnai hari-hari Ikal di Perancis.

Lalu di liburan musim panas, petualangan dimulai! Ide mengelilingi Eropa, bahkan hingga ke Afrika, sudah menjadi impian Ikal dan Arai sejak kecil di pulau Belitung.Tak disangka, impian itu kini sudah dekat di tangan, namun ada sedikit halangan : UANG. Dari mana bisa mendapatkan dana untuk membiayai perjalanan itu? Ternyata akhirnya dantang juga maksudnya bantuan datang dari teman yang tak diperkirakan sebelumnya.Ikal dan Arai pun mengelilingi Eropa, bermodalkan pertunjukan kostum putri duyung. Dari uang yang mereka peroleh dari para penonton mereka, kedua orang tersebut berhasil mewujudkan impian masa kecil mereka.Kisah perjalanan mereka, dimulai dari Belanda, hingga ke Rusia, bahkan sampai juga ke Afrika, dipenuhi berbagai suka dan duka. Di setiap tempat yang mereka datangi, Ikal berusaha mencari jejak-jejak sang kekasih dari masa lalu, A Ling.

Cerita dalam novel ini cukup serius dan sedih, apalagi juga menceritakan kehidupan Mahasiswa dan juga mengalir kisah cinta masalalu yang hilang.sungguh membuat ngeplay..banget...hehey!











Perjuangan Panjang



Judul :Sang Pemimpi

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : Bentang Pustaka

Cetakan : I, Juli 2006

Tebal : x + 292 hlm

Perjuangan memang belum berakhir dan masih panjang, Sukses novel pertamanya, Laskar Pelangi, Andrea Hirata meluncurkan Sang Pemimpi sebagai kelanjutannya. Masih berkutat di dunia sekolahan, Sang Pemimpi memunculkan tokoh ”pahlawan” Arai yang mirip dengan Lintang pada Laskar Pelangi. Dengan semangat juang yang tinggi, Arai dan Ikal bertekad mewujudkan impian mereka: sekolah ke Prancis, menjelajahi Eropa sampai ke Afrika. Apa pun yang terjadi!

Jika Laskar Pelangi melibatkan sebelas orang anak SD, pada Sang Pemimpi cerita berpusat pada tiga orang anak (SMA) saja. Mereka adalah Ikal, Arai, dan Jimbron. Yang telah membaca novel pertama pasti tak asing lagi dengan tokoh Ikal. Dialah si empunya hikayat. Padanyalah kisah kedua novel ini bersumber.

Latar cerita masih tetap di Belitong, kampung halaman ketiga anak muda itu. Tak jauh dari kampung mereka, kira-kira 30 km, kini berdiri satu unit bangunan sekolah SMA Negeri. Sebelumnya, SMA terdekat ada di Tanjong Pandan, berjarak 120 km dari kampung tempat para pegawai PN Timah bermukim. Sepantasnyalah seluruh penduduk kampung tersebut bersuka-cita dengan kehadiran SMA yang dirintis oleh Pak Mustar, sang Wakil Kepala Sekolah.

Ikal, Arai, dan Jimbron adalah siswa-siswa angkatan pertama SMA Bukan Main yang dipimpin oleh Pak Balia, guru sastra lulusan IKIP Bandung yang memegang teguh aturan moral itu. Berbahagialah para siswanya karena memiliki para pendidik seperti Pak Balia dan Pak Mustar, orang-orang idealis dengan komitmen tinggi pada profesi guru yang disandangnya bukan pada mereka yang terlalu mudah menjual idealisme demi Rupiah dan Konsumen penyakit CARMUK “Cari Muka”

Dongeng Sang Pemimpi yang berisi kisah-kisah lucu, sedih, pahit, mengharukan, semasa SMA. Misalnya, sewaktu pembagian rapor.

Bagi ayah Ikal, saat pembagian rapor anak-anaknya adalah saat istimewa yang membanggakan. Lantaran itu, ia senantiasa menyiapkan segala sesuatu pada hari pembagian rapor. Ia akan mengambil cuti dua hari, memangkas rambut serta merapikan kumisnya, dan tak lupa mengenakan busana terbaik miliknya, yakni baju safari yang dijahit istrinya tahun 1972. Itu baju keramat yang hanya dipakai pada acara-cara penting saja, baju keajaiban bagi sang ayah.

Bagian ini amat menyentuh, memperlihatkan kasih sayang seorang ayah yang lugu dan tulus kepada putranya tercinta. Bagi Ikal, dialah ayah juara satu seluruh dunia.

Karya agung andrea Hirata “Sang Pemimpi Sungguh Mengesankan, hanyut dengan Kisah-kisahnya penyentuh jiwa dengan bahasa yang halus mengalir apa adanya.


SPIRIT KEHIDUPAN


Judul Novel :Laskar Pelangi

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : Bentang Pustaka

Tebal : 534 Halaman


Terinspirasi sebuah kisah nyata, nyata dan ada. Andrea Hirata yang memulai menulis novel yang bercerita tentang pengabdian dua orang guru (Pak Harfan dan Ibu Muslimah) dan sebelas anak miskin, yang berjuang untuk bersekolah meski sekolahnya, SD Muhammadiyah Pulau Belitung (SD yang paling tua di Belitung, yang miskin dan papa), terancam ditutup oleh pemerintah daerah.

Belitung sendiri meski terkenal sebagai Pulau Timah, namun tak dapat dinikmati oleh penduduk aslinya. Belitung adalah kabupaten kepulauan yang dikelilingi hampir 200 pulau besar dan kecil. Sejak akhir tahun 2000, kabupaten berpenduduk lebih dari 2 ratus ribu jiwa ini menjadi bagian dari propinsi Bangka Belitung. Beragam etnis hidup berdampingan di kawasan yang memiliki panorama indah ini.

Meskipun mengaku tidak memiliki latar belakang sastra, namun sebagaimana ciri khas orang Melayu, Andrea terbiasa mendengarkan cerita dari para orang-orang tua di kampungnya yang bercerita tentang sejarah dan cerita-cerita klasik Melayu Belitung. Sehingga tak heran, dalam menulis Laskar Pelangi, Andrea memiliki gaya penuturan yang kuat, filmis dan cerdas dan bisa membawa pembaca berempati, hanyut dengan sajian-sajian kisah nya.

Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas orang anak Melayu Belitong yang luar biasa ini tak menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Tengoklah Lintang, seorang kuli kopra cilik yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu—bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan Padamu Negeri di akhir jam sekolah. Atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus. Dan juga sembilan orang Laskar Pelangi lain yang begitu bersemangat dalam menjalani hidup dan berjuang meraih cita-cita. Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka, indahnya petualangan mereka, dan temukan diri Anda tertawa, menangis, dan tersentuh saat membaca setiap lembarnya.

Buku ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories, dan khususnya juga buat siapa saja yang masih meyakini adanya pintu keajaiban lain untuk mengubah dunia pendidikan. tak ada yang tak mungkin.

Semua bisa menjadi mungkin.




Andrea dalam bayangan


Senyap kegagalan menghantuiku yang terus berjuang tanpa batas meski terbata-bata, kadang ku terlena dengan waktu yang sering kupermainkan dengan tak berarti. tapi juga ku berfikir menghayal itu perlu meski hanya gombalan penyemangat untuk hidup, menghibur diri sendiri. tak perduli meskipun khayalan itu kadang melampaui batas jangkauan.Jauh di sana orang tuaku menanti akan mimpi-mimpinku. Membangun kepribadian dalam pencapaian semua yang di cita-citakan. Ku kadang terpesona dengan mereka yang sukses. Terkenal dengan karya cipta yang bersumber dari keintelektualannya. Apalagi baru-baru ini sempat menjamur demam karya Andrea Hirata, seorang penulis Indonesia yang berasal dari pulau Belitong, propinsi Bangka Belitung yang bisamembuat orang berempati dengan sajian novel best sellernya Laskar Pelangi, Sang Pemimpi dan Edensor.

    Dia adalah satu dari orang-orang yang aku bilang top saat ini. Salut buat bang andrea.

Meskipun studi mayor yang diambil Andrea adalah ekonomi, ia amat menggemari sains--fisika, kimia, biologi, astronomi--dan tentu saja sastra.

Andrea lebih mengidentikkan dirinya sebagai seorang akademisi dan backpacker. Sungguh mengagumkan bagi ku sebagai pencari identitas diri, siapa aku dan kapan aku bisa menjadi aku-nya aku?

Mimpi-mimpiku kan ku semai dan kan kupersembahkan kepada mereka yang berjuang habis-habisan untuk ku.

kadang terlintas dalam pikiranku, takut ini semua kan sia-sia.

Sungguh sebuah kesalahan fatal jika membuat mereka kecewa.
tulisan ini hanya bayanganku , dunia khayalku kepada mereka yang bisa menambah spiritku dalam melangkah dan berkarya.

Jumat, 04 April 2008

PERTENGAHAN JALAN “NEGERI ORANG”


Tulisan ini hanya sekedar menceritakan secuil kisahku, hidup di rantauan yang jauh dari sanak keluarga. memang semua ini harus memerlukan keberanian. berani bergaul dengan siapa saja, begitu pesan bapakku. jika sang rantauan tidak mau terlindas, tergilas oleh zaman (pribumi) sang Rantauan harus mampu mengolah emosi dan bisa jaga diri, yang tak kalah penting juga harus siap diri takut tiba-tiba di tilang Polisi (jika ada razia orang jelek).hehe

Enam tahun telah berlalu ku terdeportasi dari tanah kelahiranku (Tanjung Sangka-Bangka).Semenjak 2002 ku terdampar di pulau Jawa demi mereformasikan diri. Serang begitu kota yang sekarang ku injak (sebelumnya Tangerang, SMA) Banten. nomaden tempat ku bermukim berpindah dari kosan ke kosan. Beriringnya waktu akhirnya sampai juga ke kosan yang bisa di sebut sangat menyenangkan karena tiap bulan telat, ibu kosnnya gak pernah marah-marah,apalagi bawell (hanya cemberut doang n bibirnya tambah tebal 5cm…hehe).

Satu tahun lebih ku bermarkas di kontrakan (kosan) elite (dalam kaca mata Mahasiswa rantau) milik wong java, Sampono begitu nama sang pemilik Rumah, dia juga seorang produsen baso urat yang terkemuka di sumur Pecung-Serang. Cek-in di gedung putih banyak menyisakan cerita yang lucu.why di sebut gedung putih?(gedung tua kali) maybe semua lapisan ozon or catnya berwarna putih dan sampai-sampai yang nyenderin di temboknya ikut-ikutan terkontaminasi oleh keaslian warna si tembok.(lengget bro!!!)

Kosan unik yang juga kadang-kadang sering dikunjungi teman-teman, baik wanita maupun pria ini memang memiliki kisah unik yang bisa dijadikan dongeng buat dicerita ke anak-cucu. tentu cerita yang ghokil. Begini salah satu ceritanya:

Setiap akhir bulan (habis masa aktif) ibu kosan yang biasa dipanggil Bu Pono or nama kodenya BP (pemberian dari salah satu teman). Pemberian nama BP, terinspirasi pada stryker Timnas Merah-Putih, Bambang Pamungkas yang dipanggil “BP”

Aneh tapi ada, itulah yang terjadi, BP tak pernah Bete n Cape untuk bersilaturahmi tiap akhir bulan. Kadang membuat penghuni kosan gugup, gagap dan gagu.hehe…(mukanya sereem ya?) ya mungkin!salah satunya , maklum casingnya lumayan jadul sih,hehey.

Menjadi menarik di sini, ketika Rutinitasnya dalam berkunjung BP gak pernah absen membawa oleh-oleh or buah tangan yaitu ‘Struk Pembayaran Listrik’. Kesetiaannya membesuk gedung tua yang merupakan schedule time nya itu telah jadi kebanggaan tersendiri baginya, ( jelasnya enak di dia celaka bagi sang penghuni…) imbasnya tak tanggung-tanggung, masyarakat kosan ling-lung termasuk gue, coz gue sering (pernah) jadi tumbal pelecehan sang rentenir BP …(Di lecehin bagaimana?) maksudnya di tagih mendadak coz belum gradi resik menyiapkan jawababan yang tepat untuk berapologi ketika di tagih.hehey.

Ternyata teori stratifikasi sosial benar-benar terjadi di kalangan masyarakat (Mahasiswa), saat Ini. Tingkat strata buntuti jejak kehiduapan. Melihat fenomena di atas terlintas tatkala obrolan santai kami lakukan di kosan sambil ditemani rokok dan kopi (kadang-kadang susu). Dalam obrolan santai sedikit serius (kadang-kadang) pernah aku beranalogi bahwa dalam setiap kehidupan mempunyai masing strata “di atas langit pasti ada langit” begitu kata sangpenghibur (kata Bijak). Terlintas ketika melihat tingkatan pada manusia (khususnya di sekeliling Mahasiswa), lihat saja, dosen pasti takut sama ketua jurusan (Kajur), kajur takut pada Dekan, Dekan fear dengan Pembantu Rektor (Purek), Purek segan ama Rektor, Rektor hormat sama Menteri, Menteri patuh kepada Presiden n Presiden kiut pada Mahasiswa…..so mentok-mentoknya Mahasiswa Takut ama ibu kos, ya gak?

Sosok Ibu kos memang menyimpan misteri (misteri Ilahi kali) dan malapetaka seperti malaikat maut ( ketika belum inflasi). Tapi dia juga adalah Pahlawan lho (klo dia baik n enggak cerewet..hehe ). So carilah ibu kosan yang asik Kawan! Ibu Kosan yang lugu, demokratis dan kompromis. hehey

Itulah sekelumit kisah yang mungkin enggak penting bagi sebagian Orang dan ini hanyalah kesan penulis saja, goresan ini tercipta ketika rindu pada kampoeng halaman terus menghantui pikiran, maka menulis adalah jalan satu-satunya menyibukkan diri dan bisa dijadikan Obat penawar kerinduan. ‘Di pertengahan jalan negeri orang’.

19:30

04/04/08

Kamis, 03 April 2008

QUO VADIS KEPEMIMPINAN MAHASISWA



Kata Quo Vadis “ketidak jelasan” mengawali tulisan ini, Quo Vadis saat mata menyaksikan sebuah kenyataan yang kontraversi dengan harapan, harapan perubahan yang terlontarkan oleh para calon pemimpin mahasiswa (legislatif dan eksekutif ) di IAIN “SMH” banten tatkala berkampanye pada pesta demokrasi mahasiswa pertengahan 2007 silam.

Saya masih ingat, ketika itu kata “Kebersamaan” menjadi kesan tersendiri bagi saya pada debat Visi dan Misi calon presiden Mahasiswa (Capresma) .Semua calon leaders dengan penuh percaya diri (PD) mengulang kata “Kebersamaan”. Sebuah kata yang telah mendapat imbuhan (ke-ber-an) itu dasyat sekali, satu kata yang bisa membius semua mahasiswa yang hadir pada waktu itu, khususnya diri saya pribadi.

Medio pemerintahan telah berotasi, tahta yang dijadikan berhala tergenggamlah sudah. Tapi belum terlihat perubahan yang signifikan kecuali perubahan senyap, sepi dan hening baik legislatif maupun eksekutif. Tak terlihat pula kebersamaan yang menjadi icon kampanye tempo lalu. Bahkan yang terlihat adalah keretakan, perceraian dan kocar-kacir kroni-kroni legislatif dan eksekutif.

Padahal untuk meraih jabatan ini tak semudah membalik kedua telapak tangan tapi memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang tidak gampang. Entah terlalu sibuk di eksternalkah sehingga lupa akan kewajiban di internal KBM sendiri? Apabila ini akan terus berlanjut, legislatif dan eksekutif tidak mampu berbenah sampai akhir rezim pemerintahannya, maka dampaknya akan menjadi Phobia pada salah satu organisatoris dan hancurnya reputasi.

Runtuhnya persatuan memberi signal bahwa legislatif dan eksekutif telah gagal menjadi pemimpin ideal sebagaimana impian pada setiap pelatihan kepemimpinan mahasiswa (PKM). Atau memang seperti itu pemimpin ideal? Mungkin itu hanya kamuflase, halusinasi penulis yang terlalu mendramatisir, tapi lihat saja kenyataannya, semua itu fakta atau rekayasa?

Menurut pisau analisis penulis, ini semua terjadi karena Misscommunication, missunderstanding dan kurang mengertinya jobdescription sehingga membuahkan stagnasi di pertengahan roda pemerintahan. Naïfnya, hal itu sering terjadi mengingat jabatan legislatif atau eksekutif menjadi buruan yang mahal., sebagai uji soulmate antara pemimpin dan wakilnya serta uji coba kesolidan pendukung dan simpatisannya, juga kesempatan untuk menjadi Ratu adil yang ditunggu-tunggu. Dan yang terpenting ini menjadi ajang pembuktiaan silat lidah yang telah terlanjur terkoarkan.

Matinya aktivitas eksekutif dan legislatif di kampus “Jingga” (IAIN “SMH” Banten) sangat ironis, menginggat fungsi dan perannya demi kemajuan keluarga besar mahasiswa (KBM) seperti merancang dan menjalankan konstitusi KBM, komando pada setiap kegiatan. dan corong aspirasi mahasiswa.

Iwan Fals pernah menyindir ahli hipnotis pada bidang ngebacot tersebut menjelang Pilpres RI pada Pemilu 2004. Syair lagunya yang berjudul buktikan pada album manusia setengan dewa :“Kata-kata berbisa, mulut-mulut berbusa,Janji-janji bertebaran seperti biasa dari atas panggung atas nama bangsa ,yang mendengar terpesona bahkan ada yang terkesima akupun tergoda untuk mengikuti apa yang terjadi, apakah memang janji hanya janji. Buktikan!buktikan itu yang dinanti-nanti, Buktikan!buktikan kalau hanya omong burung beopun bisa...” Sebuah potongan syair yang menyentuh jiwa, menyentil para calon leaders, karya pembongkar fakta, sebuah album yang yang fenomenal pada saat krisis kepercayaan melanda bangsa.

Kepandaian berargumentasi menjadi modal kemenangan pada setiap pesta demokrasi meskipun tidak ada kalah dan menang, begitu kata Sutan Takdir Alisjahbana dalam salah satu penggalan puisinya yang berjudul “Kalah dan Menang.

Sejarah takkan terulang kembali,dan kesempatan tak datang dua kali, begitu kata sang bijak. Potret ini akan menjadi refferensi untuk suksesi pemimpin pada pesta demokrasi mahasiswa yang akan datang. Kaca perbandingan Agar kapal yang bernama KBM tak terombang ambing seperti saat ini. Justru “golongan putih” (golput) menjadi salah satu jalan demokrasi terbaik sebagai bayaran kejenggahan akan semua koar-koar calon penguasa. Hanya bisa speak and speak , Kalau hanya omong burung beo pun bisa!


(24 /03/08 - 03:45)