Minggu, 30 Maret 2008

Che Guevara


Ernesto Guevara Lynch de La Serna (Rosario, Argentina, 14 Juni 1928 - Bolivia, 9 Oktober 1967) adalah pejuang revolusi Marxis Argentina dan seorang pemimpin gerilya Kuba. Guevara dilahirkan di Rosario, Argentina, dari keluarga berdarah campuran Irlandia, Basque dan Spanyol. Tanggal lahir yang ditulis pada akte kelahirannya yakni 14 Juni 1928, namun yang sebenarnya adalah 14 Mei 1928.

Pada tahun 1959, Guevara menikahi Aledia March, kemudian berdua mengunjungi Mesir, India, Jepang, Indonesia yang juga hadir pada Konfrensi Asia Afrika, Pakistan dan Yugoslavia.


Che manjadi legenda. dikenang karena keganasannya, penampilannya yang romantis, gayanya yang menarik, sikapnya yang tak kenal kompromi dan penolakan atas penghormatan berlebihan atas semua reformasi murni dan pengabdiannya untuk kekejaman dan sikapnya yang flamboyan. Ia juga idola para pejuang revolusi dan bahkan kaum muda generasi tahun 1960-1970 atas tindakan revolusi yang berani yang tampak oleh jutaan orang muda sebagai satu-satunya harapan dalam perombakan lingkup borjuis kapitalisme, industri dan komunisme.


Petualangan revolusioner terakhir Che adalah di Bolivia, karena ia salah memperkirakan potensi negara itu yang mengakibatkan konsekuensi yang buruk. Tertangkapnya Che oleh tentara Bolivia pada 8 Oktober 1967 adalah akhir dari segala usahanya dan hukuman tembak dijatuhkan sehari setelah itu.


Pada tanggal 12 Juli 1997 jenazahnya dikuburkan kembali dengan upacara kemiliteran di Santa Clara, di provinsi Las Villas, di mana Guevara mengalami kemenangan dalam pertempuran ketika revolusi Kuba.



Sumber :

wikipedia indonesia



JASAT


Jasat


Kau jasat


Selalu tunduk dengan suruhan tangan


Patuh pada petuah lidah


Jasat


Kau malu


Jasat! Tapi kau mau


Jasat !


Sosok aneh mengundang tawa (JOE" Renungan Meret’08)



MAHASISWA RANTAU


MAHASISWA RANTAU

Mahasiswa rantau Makan tak teratur

Senen makan selasa puasa

Rabu ngutang e…kamis dibayar

Jumat lapar lagi, Sabtu makan lagi

Minggu ngutang lagi, Senen balik lagi

Rambut metal gondrong

Celananya bolong

Jarang makan apalagi jajan

Pacar tiada

Duitpun dah punya

Hutaang dimana-mana

Aku ini memang mahasiswa ripuh

Masuk kelas…(cret-cret)

Udah injure time

Datang telat pulang paling rajin

Ip jeblok nol koma lima

Kagak lulus-lulus

Udah tujuh belas tahun

Jadi macan kampus

Mahasiswa abadi

Abadi sekali...

(Pemuda Harapan Bangsa/PBH)

Lucu n ghokil mengawali tulisan ini, karena tulisan ini terinspirasi dengan lagu (syair) nakal diatas. Ketika ku dengar lagu diatas. Apalagi musiknya begitu jadul kayak zaman orde lama, ( kayak pernah hidup dizaman itu aja…)

** Kenapa lu JIL liat-liat, ko pergi…(Skip trouble coz si PINUM liat-liat gue ngetik, jadi takut coz mukanya lumayan jadul, sereem!!hehey)

Lanjut key…

Jengah, bosan, cape n bete’ mengikuti jejak langkah yang tak pasti, grogoti batang tubuh gue yang lumayan kasar kayak kulit badak ini. Banyak cerita , banyak kisah yang kadang sulit untuk dituangkan, hese diutarakan karena lisan tak mampu berucap ( gagu di buat-buat) dan body language melewati jalan buntu coz over dosis pada ‘body girls’ yang selalu meyita perhatian

Mahasiswa rantau memang tak luput dari kekurangan n kesederhanaan. kalau bahasa gaulnya balangsat (gue pribadi). Apalagi tanggal (bulan) tua seperti sekarang ini sebuah malapetaka yang menyiksa dan kalau bulan muda (janda kalie) datang sebuah mujizat yang begitu dasyat (itu juga kadang-kadang coy).

Telat kiriman itu rutinitas dalam catatan keseharian.kantong tipis itu udah enggak aneh lagi, tradisi yang sulit untuk dilenyapkan bahkan diminimalisirpun susah Kisah kasih anak rantauan juga banyak berbaur lucu (orangnya juga lucu kan?) gini-gini banyak juga lho yang suka (suka Nimpukin.).Sebenarnya ada kesan tersendiri bahkan jadi koleksi kehidupan yang akan menjadi documenter pribadi tentang ‘percintaan alah anak seberang‘ (Rantauan)

Sifat kerasku kadang lebur jika berhadapan dengan berhala yang bernama ‘kaum Hawa’.Aku berusaha untuk konsisten dan memfilter diri agar tak lupa pada pasir di pantai. Hanya satu kata “TAKUT”.Takut kebablasan tertipu pada lipstik merah yang menyingkirkan adam tatkala di surga tempo doeloe, biang permusuhan antara khabil dan habil serta jatuhnya kekuasaan napoleon sang singa eropa. Tapi betapa sengsaranya adam menjomblo bertahun-tahun sebelum tuhan berinisiatif menciptakan hawa, so hargai wanita (berapa sih harganya) “wanita dilahirkan bukan untuk disakitai tapi untuk dihargai, dicintai, disayangi dan dihormati”( kalau gak ada wanita mungkin gue gak terciptakan) terima kasih ibu yang telah berkolaborasi dengan bapak, banting tulang siang malam (jangan PIKTOR) sehingga terciptalah aku…hehey

Lanjut ke permasalahan mahasiswa rantau. Diperkirakan (menurut analisis penulis) Mahasiswa rantau itu Hutangnya di mana-mana (gue pribadi) tau gak, gue kalau kuliah males nulis tapi kalu nulis bon hutang rajin bannget, hehey!! saking rajin nulisnya di ‘file’ penuh dengan catatan hutang . hutang di kantin kampus, hutang di dekat areal kosan, di jalanan dan dimana lagi yaa jadi lupa. “Dan akupun lupa kapan aku lupa” ...(Nukil dari Puisi Syifa yang berjudul "LUPA" ), oya..!! pokoknya lengkap banget deh admiministrasi hutang-hutang gue ).

Ku ucapkan terima kasih kepada semua yang pernah gue hutangin, jangan kapok, nyantai aja entar gue ngutang lagi ok!! Hehey. Kalian adalah pahlawan tanpa tanda jasa. kalian selalu ada tatkala suka maupun duka, saat aku kelaparan saat boke menggerogoti kantong dan ketika perut ku yang agak buncit ini meringis kelaparan (tapi buncitnya bukan busung lapar bro..) perut gue kan perut tipe pejabat-pejabat gitu, liat aja pejabat-pejabat kalian pasti perutnya pada gede-gede, perut eksekutif , (Perut Rahasia illahi kaleee). Anak rantauan jangan malu ngutang ok. Ngutang itu lebiyh baik dari pada nyolong or merampok dan ini lebih terpuji (tapi kudu dibayar..hehey)

Dengan tulisan ini ku berharap bisa lepas, bebas tanpa batas ekspresikan semua keluh-kesah, sedih-seduh-sedan yang selalu “datang tak di undang, pergi tak diantar”..(kayak jaylangkung aja…) semua silih berganti ikuti roda nasib yang sudah ditentukan pada zaman azalali.


Thanx sobat (LBFC) ,

terima kasih SiGMA,

Trims GMNI

Kalian selalu menjadi inspirator dan motivatorku dalam bertindak.Memberi pembelajaran dan pengalaman tentang arti kehidupan. Arti sebuah perjuangan pengorbanan dan pengabdian. ‘Salam kompak selalu’(The End)


Sabtu, 29 Maret 2008

Bang Iwan


Iwan Fals (Bang Iwan) yang bernama lengkap Virgiawan Listanto, lahir 3 September 1961 di Jakarta. Ia adalah seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia.

Lewat lagu-lagunya, ia 'memotret' suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal (misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.

Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga.

Kharisma seorang Iwan Fals sangat besar. Dia sangat dipuja oleh kaum 'akar rumput'. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar diseluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah yayasan pada tanggal 16 Agustus 1999 yang disebut Yayasan Orang Indonesia atau biasa dikenal dengan seruan Oi. Yayasan ini mewadahi aktivitas para penggemar Iwan Fals. Hingga sekarang kantor cabang OI dapat ditemui setiap penjuru nusantara dan beberapa bahkan sampai ke manca negara.

AKTIVIS HAM


Munir Said Thalib

lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 dan meninggal di pesawat Garuda dari Jakarta jurusan ke Amsterdam, pada tanggal 7 September 2004. Pria keturunan Arab ini adalah seorang aktivis HAM Indonesia dan jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Indonesia Imparsial.Pendidikannya S1 FH Universitas Brawijaya(Unibraw) (1990).

Saat menjabat Koordinator Kontras namanya melambung sebagai seorang pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Kopassus. Setelah Soeharto jatuh, penculikan itu menjadi alasan pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto dan diadilinya para anggota tim Mawar.

Jenazah Munir dimakamkan di Taman Pemakaman Umum, Kota Batu.

Sejak 2005, tanggal kematian Munir 7 September, oleh para aktivis HAM dicanangkan sebagai Hari Pembela HAM Indonesia.


Bapak Filsafat Yunani


SOCRATES


Socrates (Bahasa Yunani Σωκράτης, Sǒcratēs) (470 SM - 399 SM) adalah filsuf dari Athena, Yunani dan merupakan salah satu figur tradisi filosofis Barat yang paling penting. Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. Pengajaran

Socrates diperkirakan berprofesi sebagai seorang ahli bangunan (stone mason) untuk mencukupi hidupnya. Penampilan fisiknya pendek dan tidak tampan, akan tetapi karena pesona, karakter dan kepandaiannya ia dapat membuat para aristokrat muda Athena saat itu untuk membentuk kelompok yang belajar kepadanya.

Metode pembelajaran Socrates bukanlah dengan cara menjelaskan, melainkan dengan cara mengajukan pertanyaan, menunjukkan kesalahan logika dari jawaban, serta dengan menanyakan lebih jauh lagi, sehingga para siswanya terlatih untuk mampu memperjelas ide-ide mereka sendiri dan dapat mendefinisikan konsep-konsep yang mereka maksud dengan mendetail.

Socrates sediri tidak pernah diketahui menuliskan buah pikirannya. Kebanyakan yang kita ketahui mengenai buah pikiran Socrates berasal dari catatan oleh Plato, Xenophone (430-357) SM, dan siswa-siswa lainnya.


Filosofi

Salah satu catatan Plato yang terkenal adalah Dialogue, yang isinya berupa percakapan antara dua orang pria tentang berbagai topik filsafat. Socrates percaya bahwa manusia ada untuk suatu tujuan, dan bahwa salah dan benar memainkan peranan yang penting dalam mendefinisikan hubungan seseorang dengan lingkungan dan sesamanya. Sebagai seorang pengajar, Socrates dikenang karena keahliannya dalam berbicara dan kepandaian pemikirannya. Socrates percaya bahwa kebaikan berasal dari pengetahuan diri, dan bahwa manusia pada dasarnya adalah jujur, dan bahwa kejahatan merupakan suatu upaya akibat salah pengarahan yang membebani kondisi seseorang. Pepatahnya yang terkenal: "Kenalilah dirimu".

Socrates percaya bahwa pemerintahan yang ideal harus melibatkan orang-orang yang bijak, yang dipersiapkan dengan baik, dan mengatur kebaikan-kebaikan untuk masyarakat. Ia juga dikenang karena menjelaskan gagasan sistematis bagi pembelajaran mengenai keseimbangan alami lingkungan, yang kemudian akan mengarah pada perkembangan metode ilmu pengetahuan.

Kematian

Socrates percaya akan gagasan mengenai gaya tunggal dan transenden yang ada di balik pergerakan alam ini. Dengan demikian, Socrates memiliki pandangan yang bertentangan dengan kepercayaan umum masyarakat Yunani saat itu, yaitu kepercayaan pada kuil (oracle) dari dewa-dewa.

Pandangan yang ia bawa tersebut akhirnya membuatnya dipenjara dengan tuduhan merusak ahlak pemuda-pemuda Athena. Pengadilan dan cobaan yang dialaminya digambarkan dalam catatan Apology oleh Plato, sedangkan serangkaian percakapannya dengan para siswanya ketika ia dipenjara digambarkan dalam Phaedo, juga oleh Plato. Bagaimanapun, Socrates dinyatakan bersalah dan ia ditawarkan untuk bunuh diri dengan meminum racun. Penawaran tersebut diterimanya dengan tenang, meskipun para siswanya telah berulangkali membujuknya untuk melarikan diri. Menurut Phaedo, Socrates meninggal dengan tenang dengan dikelilingi oleh kawan-kawan dan siswanya.


Pengaruh

Sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.


Sumber

  • Yenne, Bill. 100 Pria Pengukir Sejarah Dunia (hal 32-33). Alih bahasa: Didik Djunaedi. PT. Pustaka Delapratasa, 2002, Jakarta.


Bangka Belitung




Bangka Belitung (Babel) adalah sebuah provinsi Indonesia yang terdiri dari Pulau Bangka dan Belitung serta beberapa pulau kecil yang terletak di bagian timur Sumatra, dekat dengan Provinsi Sumatra Selatan. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkal Pinang. Provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2002.

Selat Bangka memisahkan Sumatra dan Bangka, sedangkan Selat Gampar memisahkan Bangka dan Belitung. Di bagian utara provinsi ini terdapat Laut Tiongkok Selatan, bagian selatan adalah Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di bagian timur yang dipisahkan dari Belitung oleh Selat Karimata.

Kepulauan Bangka Belitung merupakan bekas Provinsi Sumatra Selatan, namun menjadi provinsi sendiri bersama Banten dan Gorontalo pada tahun 2000. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tanggal 4 Desember 2000. Propinsi Kepulauan Bangka Belitung berasal dari sebagian wilayah Provinsi Sumatra Selatan.

Batas

Propinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai batas wilayah:

  • Sebelah utara dengan Laut Natuna

  • Sebelah timur dengan Selat Karimata

  • Sebelah selatan dengan Laut Jawa

  • Sebelah barat dengan Selat Bangka

Posisi Geografis

Posisi geografis propinsi ini adalah 1º50' - 3º10' LS dan 105º - 108º BT

Rumah Adat

  • Rumah Panggung

Secara umum arsitektur di Kepulauan Bangka Belitung berciri Arsitektur Melayu seperti yang ditemukan di daerah-daerah sepanjang pesisir Sumatera dan Malaka. Di daerah ini dikenal ada tiga tipe yaitu Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh dan mudah diperoleh di sekitar pemukiman. Bangunan Melayu Awal ini beratap tinggi di mana sebagian atapnya miring, memiliki beranda di muka, serta bukaan banyak yang berfungsi sebagai fentilasi. Rumah Melayu awal terdiri atas rumah ibu dan rumah dapur, yang berdiri di atas tiang rumah yang ditanam dalam tanah. Berkaitan dengan tiang, masyarakat Bangka Belitung mengenal falsafah 9 tiang , di mana bangunan didirikan di atas 9 buah tiang, dengan tiang utama berada di tengah dan didirikan pertama kali. Sedangkan atap ditutup dengan daun rumbia, untuk dinding biasanya dibuat dari pelepah/kulit kayu atau buluh (bambu). Rumah Melayu Bubung Panjang biasanya karena ada penambahan bangunan di sisi bangunan yang ada sebelumnya, sedangkan Bubung Limas karena pengaruh dari Palembang, dimana sebagian dari atap sisi bangunan terpancung. Selain pengaruh arsitektur Melayu ditemukan pula pengaruh arsitektur Non-Melayu seperti terlihat dari bentuk Rumah Panjang yang pada umumnya didiami oleh warga keturunan Tionghoa. Pengaruh Non-Melayu lain datang dari arsitektur kolonial, terutama tampak pada tangga batu dengan bentuk lengkung.

  • Rumah Limas

  • Rumah Rakit

Kain Tradisional

  • Kain Cual

Senjata tradisional

  • Parang bangka bentuknya seperti layar kapal. Alat ini digunakan terutama untuk perkelahian jarak pendek. Senjata ini mirip dengan golok di Jawa, namun ujung parang ini dibuat lebar dan berat guna meningkatkan bobot dengan kegunaan supaya sasaran dapat terpotong dengan cepat. Parang yang berdiameter sedang atau sekitar 40 cm juga dapat digunakan untuk menebang pohon karena bobot ujungnya yang lebih besar dan lebih berat.

  • Kedik adalah alat tradisional yang digunakan sebagai alat pertanian. Alat ini digunakan di perkebunan terutama di kebun lada. Dalam menggunakannya si pemakai harus berjongkok dan bergerakan mundur atau menyamping. Alat ini digunakan dengan cara diletakkan pada tanah dan ditarik ke belakang. Alat ini efektif untuk membersihkan rumput pengganggu tanaman lada. Kedik biasanya digunakan oleh kaum wanita karena alatnya kecil dan relatif lebih ringan. Kedik hanya dapat digunakan untuk rumput jenis yang kecil atau rumput yang tumbuh dengan akar yang dangkal, bukan ilalang.

  • Siwar Panjang

Alat Musik dan Tarian Tradisional

  • Dambus

  • Suling

  • Gendang Melayu

  • Tari Tanggai

  • Tari Zepin

  • Tari Campak

Masakan/Makanan Tradisional

  • Lempah kuning adalah masakan khas dari Pulau Bangka. Bahan dasar makanan ini adalah ikan laut dan diberi bermacam bumbu dapur seperti kunyit, bawang merah dan putih serta lebngkuas dan terasi atau belacan yang khas dari daerah Bangka.

  • Getas

  • Rusip adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar ikan bilis yang dicuci bersih dan diriskan secara steril, kemudian dicampur dengan garam yang komposisinya seimbang. Di samping itu ditambahkan juga air gula kabung agar aroma lebih terasa, kemudian disimpan sampai menjadi matang tanpa proses pemanasan. Adonan ini harus ditutup dengan wadah yang rapat agar tidak tercampur dengan benda asing apapun. Dahulu biasanya proses adonan ini ditempatkan dalam guci yang bermulut sempit. Suhu ruangan harus dijaga. Makanan ini dapat dimasak dulu atau dimakan langsung dengan lalapan.

  • Calok

  • Teritip

  • Belacan

  • Tembiluk

  • Lempah darat

  • Otak-otak

  • Sambalingkung

  • Martabak bangka

  • Lempok, makanan sejenis dodol yang terbuat dari campuran gula pasir dan buah-buahan tertentu (umumnya cempedak, nangka dan durian). Buah yang digunakan dilembutkan sampai memyerupai bubur, kemudian dicampur dengan gula pasir dengan perbandingan tertentu dan dipanaskan di atas api sampai kecoklatan dan mudah dibentuk. selama pemanasan, campuran harus selalu diaduk.

Pembagian administratif

  1. Kabupaten Bangka

  2. Kabupaten Bangka Barat

  3. Kabupaten Bangka Tengah

  4. Kabupaten Bangka Selatan

  5. Kabupaten Belitung

  6. Kabupaten Belitung Timur

  7. Kota Pangkal Pinang

Sejarah kepahlawanan Bangka

  • Depati Bahrin

  • Depati Amir

  • Batin Tikal

Tempat Wisata

Khusus Pulau Belitung merupakan pulau yang indah dengan pasir putih, pemandangan unik dengan pantai pasir putih yang asli dihiasi oleh batu-batu granit yang artistik dan air laut sejernih kristal, dan dikelilingi oleh ratusan pulau-pulau kecil. Salah satu pantai terbaik dan unik di Indonesia seperti :

  • Tanjung Kelayang

  • Tanjung Binga

  • Tanjung Tinggi

  • Pulau Lengkuas

  • Pantai Punai




** http://id.wikipedia.org

GMNI


Sekilas Tentang ' GMNI'


GmnI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) didirikan pada 23 Maret 1954, berada dalam suasana berlakunya UUD Sementara 1950, ketika bangsa Indonesia baru 9 (sembilan) tahun merdeka. Ketika itu bangsa Indonesia sedang menyelenggarakan pemilihan umum yang pertama, untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, DPRD Provinsi, kabupaten / kota, dan anggota konstituante. GMNI lahir sebagai fusi Tiga Organisasi Mahasiswa, yaitu Gerakan Mahasiswa Marhaenis, Gerakan Mahasiswa Demokrat dan Gerakan Mahasiswa Merdeka. GmnI merupakan satu-satunya organisasi mahasiswa yang beraliran kebangsaan dan bersifat Nasional (bukan local). Bung Karno sebagai Tokoh Pendiri GMNI.

Azas organisasi adalah: MARHAENISME ajaran Bung Karno.

Dilihat dari konteks sosio-nasionalisme, bangsa kita sekarang berada pada jaringan kapitalisme global karena eskalasi politik ekonomi suatu negara kapital menjajah negara-negara berkembang lewat pinjaman atau hutang dalam rangka melakukan penundukan terhadap negara-negara tersebut. Model penjajahan seperti ini tidak akan terasa secara langsung, namun implikasi yang ditimbulkan sangat berbahaya bagi kedaulatan suatu negara mereka bisa mengintervensi setiap persoalan politik dalam negeri melalui masalah HAM, Buruh, terorisme dan lain-lain.

Dilihat pada konteks sosio demokrasi, negara kita memang negara yang menganut paham demokrasi dalam sistem politiknya. Dimana banyak partai politik lahir dalam rangka kontestasi pemilu. Ini mencitrakan Indonesia menganut multi partai. Pada sisi demokrasi memang suatu hal yang sangat bagus, namun terjadi pergeseran pada tatanan nilai demokrasi di Indonesia. Indonesia yang berdasarkan sistem demokrasi pancasila berubah perlahan kearah demokrasi barat, karena bukan didasarkan prinsip dasar musyawarah mufakat melainkan suara mayoritas yang kurang mencerminkan aspirasi berbagai golongan.

Menanggapi persoalan bangsa tersebut, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia sebagai organisasi masyarakat yang memiliki graas root pada mahasiswa. Menaruh perhatian terhadap perubahan bangsanya. Dalam rangka memajukan bangsanya agar maju, bermartabat, berdaulat, adil dan makmur mencoba mentrasformasikan pemikirannya dalam memberikan usul dan gagasan yang konstruktif dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah serta memberikan kontribusi perannya sebagai agen of change melalui partisipasi pembangunan demi kemajuan dan kejayaan yang dicita-citakan sebagimana tertuang pada pembukaan UUD 1945 alenia ke IV.

GMNI yang memiliki basis pada tingkatan mahasiswa yang memiliki tradisi intelektual dan gerakan melakukan peran dan fungsinya sebagai motor penggerak perubahan bangsa dengan cara mendistribusikan kader-kadernya untuk siap mengisi pembangunan pada era reformasi ini. Yakni dengan menerjunkan kadernya ke masyarakat untuk mengintegrasikan diri sebagai bagian tak terpisahkan dari rakyat Indonesia membangun masyarakat bangsa, dan negara Indonesia. Sebab filosofi perjuangan organisasi (pejuang pemikir - pemikir pejuang) tetap mengkristal dalam diri kadernya untuk terus konsisten berjuang bersama rakyat menuju Indonesia jaya.

GmnI JAYA...!!!

Marhaen MENANG!!!

Merdeka!!!

Jumat, 28 Maret 2008

GERILYAWAN REVOLUSIONER

TAN MALAKA

Tan Malaka –lengkapnya Ibrahim Datuk Tan Malaka—menurut keturunannya ia termasuk suku bangsa Minangkabau. Pada tanggal 2 Juni 1897 di desa Pandan Gadang –Sumatra Barat—Tan Malaka dilahirkan. Ia termasuk salah seorang tokoh bangsa yang sangat luar biasa, bahkan dapat dikatakan sejajar dengan tokoh-tokoh nasional yang membawa bangsa Indonesia sampai saat kemerdekaan seperti Soekarno, Hatta, Syahrir, Moh.Yamin dan lain-lain.

Pejuang yang militan, radikal dan revolusioner ini telah banyak melahirkan pemikiran-pemikiran yang orisinil, berbobot dan brilian hingga berperan besar dalam sejarah perjaungan kemerdekaan Indonesia. Dengan perjuangan yang gigih maka ia mendapat julukan tokoh revolusioner yang legendaris.

Seperti dikatakan Tan Malaka pada pidatonya di depan para buruh “Semua gerakan buruh untuk mengeluarkan suatu pemogokan umum sebagai pernyataan simpati, apabila nanti menglami kegagalan maka pegawai yang akan diberhentikan akan didorongnya untuk berjuang dengan gigih dalam pergerakan revolusioner”.

Ciri khas gagasan Tan Malaka adalah: (1) Dibentuk dengan cara berpikir ilmiah berdasarkan ilmu bukti, (2) Bersifat Indonesia sentris, (3) Futuristik dan (4) Mandiri, konsekwen serta konsisten. Tan Malaka menuangkan gagasan-gagasannya ke dalam sekitar 27 buku, brosur dan ratusan artikel di berbagai surat kabar terbitan Hindia Belanda. Karya besarnya “MADILOG” mengajak dan memperkenalkan kepada bangsa Indonesia cara berpikir ilmiah bukan berpikir secara kaji atau hafalan, bukan secara “Text book thinking”, atau bukan dogmatis dan bukan doktriner.

Madilog merupakan istilah baru dalam cara berpikir, dengan menghubungkan ilmu bukti serta mengembangkan dengan jalan dan metode yang sesuai dengan akar dan urat kebudayaan Indonesia sebagai bagian dari kebudayaan dunia. Bukti adalah fakta dan fakta adalah lantainya ilmu bukti. Bagi filsafat, idealisme yang pokok dan pertama adalah budi (mind), kesatuan, pikiran dan penginderaan. Filsafat materialisme menganggap alam, benda dan realita nyata obyektif sekeliling sebagai yang ada, yang pokok dan yang pertama.

Bagi Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) yang pokok dan pertama adalah bukti, walau belum dapat diterangkan secara rasional dan logika tapi jika fakta sebagai landasan ilmu bukti itu ada secara konkrit, sekalipun ilmu pengetahuan secara rasional belum dapat menjelaskannya dan belum dapat menjawab apa, mengapa dan bagaimana.

Semua karya Tan Malaka danpermasalahannya dimulai dengan Indonesia. Konkritnya rakyat Indonesia, situasi dan kondisi nusantara serta kebudayaan, sejarah lalu diakhiri dengan bagaimana mengarahkan pemecahan masalahnya. Cara tradisi nyata bangsa Indonesia dengan latar belakang sejarahnya bukanlah cara berpikir yang “text book thinking” dan untuk mencapai Republik Indonesia sudah dicetuskan sejak tahun 1925 lewat “Naar de Republiek Indonesia”.

Jika kita membaca karya-karya Tan Malaka yang meliputi semua bidang kemasyarakatan, kenegaraan, politik, ekonomi, sosial, kebudayaan sampai kemiliteran (“Gerpolek”-Gerilya-Politik dan Ekonomi, 1948), maka akan kita temukan benang putih keilmiahan dan keIndonesiaan serta benang merah kemandirian, sikap konsekwen dan konsisten yang direnda jelas dalam gagasan-gagasan serta perjuangan implementasinya.

Berdasarkan keputusan Presiden RI No. 53, yang ditandatangani Presiden Sukarno 28 Maret 1963 menetapkan bahwa Tan Malaka adalah seorang pahlawan kemerdekaan Nasional.

BERGELAP-GELAPLAH DALAM TERANG, BERTERANG-TERANGLAH DALAM GELAP ! (TAN MALAKA)



Panglima dan Jenderal Pertama RI


Jenderal Sudirman (1916-1950)
Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ia berlatarbelakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan.

Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.

Sudirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini. Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. Hal ini boleh dilihat ketika Agresi Militer II Belanda. Ia yang dalam keadaan lemah karena sakit tetap bertekad ikut terjun bergerilya walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya kenapa ia disebutkan merupakan salah satu tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri ini.

Sudirman yang dilahirkan di Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916, ini memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang tinggi. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tapi tidak sampai tamat. Sudirman muda yang terkenal disiplin dan giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan ini kemudian menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Kedisiplinan, jiwa pendidik dan kepanduan itulah kemudian bekal pribadinya hingga bisa menjadi pemimpin tertinggi Angkatan Perang.

Sementara pendidikan militer diawalinya dengan mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Setelah selesai pendidikan, ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Ketika itu, pria yang memiliki sikap tegas ini sering memprotes tindakan tentara Jepang yang berbuat sewenang-wenang dan bertindak kasar terhadap anak buahnya. Karena sikap tegasnya itu, suatu kali dirinya hampir saja dibunuh oleh tentara Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, dalam suatu pertempuran dengan pasukan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Itulah jasa pertamanya sebagai tentara pasca kemerdekaan Indonesia. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 2 Nopember 1945, ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 18 Desember 1945,pangkat Jenderal diberikan padanya lewat pelantikan Presiden. Jadi ia memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya sebagaimana lazimnya, tapi karena prestasinya.

Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Karenanya, TKR akhirnya terlibat pertempuran dengan tentara sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkanlah serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu akhirnya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.

Pada saat pasukan Belanda kembali melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai. Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya yang hanya tingggal satu yang berfungsi.

Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun kemudian berhasil dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan. Namun anjuran itu tidak bisa dipenuhinya karena dorongan hatinya untuk melakukan perlawanan pada Belanda serta mengingat akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin tentara.

Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan.

udirman yang pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ini akhirnya harus meninggal pada usia yang masih relatif muda, 34 tahun.

Pada tangal 29 Januari 1950, Panglima Besar ini meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan.


*** Ensiklopedi Tokoh Indonesia

Kamis, 27 Maret 2008

Singa Podium


KUTIPAN

  • "Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit."

"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia."

(Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia : Cindy Adams)

  • "Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya."

Diucapkan ketika menyematkan bintang sakti kepada dua orang perwira, yaitu Mayor Benny Moerdani dari RPKAD dan Mayor Untung bin Sjamsuri dari Banteng Raiders.

we have only scratched the surface ” (Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956)


  • "Negeri kita kaya, kaya, kaya-raya, Saudara-saudara. Berjiwa besarlah, berimagination. Gali ! Bekerja! Gali! Bekerja! Kita adalah satu tanah air yang paling cantik di dunia". (Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956 )


  • "Dan agar yang tidak murni terbakar mati!"

Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.Terbangkelangit 08:12, 16 Februari 2008 (UTC)

SEJARAH

  • "Massa adalah penentu sejarah, “the makers of history!"

(Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956)


  • "Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah."

(Salah satu judul pidato beliau. Disingkat menjadi JASMERAH)

MARHAENISME

"Dan siapakah yang saya namakan kaum Marhaen itu?

Yang saya namakan Marhaen adalah setiap rakyat Indonesia yang melarat atau lebih tepat: yang telah dimelaratkan oleh setiap kapitalisme, imprealisme dan kolonialisme."

*Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.


"Kaum Marhaen ini terdiri dari tiga unsur:

Pertama : Unsur kaum proletar Indonesia (buruh) Kedua : Unsur kaum tani melarat Indonesia, dan Ketiga : kaum melarat Indonesia yang lain-lain"

*Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.


"Dan siapakah yang saya maksud dengan kaum Marhaenis? Kaum Marhaenis adalah setiap pejuang dan setiap patriot Bangsa. Yang mengorganisir berjuta-juta kaum Marhaen itu, dan Yang bersama-sama dengan tenaga massa Marhaen itu hendak menumbangkan sistem kapitalisme, imprealisme, kolonialisme, dan Yang bersama-sama dengan massa Marhaen itu membanting tulang untuk membangun Negara dan masyarakat, yang kuat, bahagia sentosa, adil dan makmur."

*Pidato tertulis PJM Presiden Sukarno pada Konferensi Besar GMNI di Kaliurang Jogjakarta, 17 Februari 1959.


KEMERDEKAAN

Adakah Lenin ketika dia mendirikan negara Soviet Rusia merdeka telah mempunyai Dnepprprostoff, dan yang maha besar di sungai Dneppr? Apa ia telah mempunyai radio station yang menyundul ke angkasa? Apa ia telah mempunyai kereta-kereta api cukup untuk meliputi seluruh negara Rusia? Apakah tiap-tiap orang Rusia pada waktu Lenin mendirikan Soviet-Rusia merdeka telah dapat membaca dan menulis? Tidak, Tuan-tuan yang terhormat!” (Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )


Indonesia merdeka, political independence, politieke onafhankelijkheid, tidak lain dan tidak bukan ialah satu jembatan!” ( Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )


Manakala sesuatu bangsa telah sanggup mempertahankan negerinya dengan darahnya sendiri, dengan dagingnya sendiri, pada saat itu bangsa itu telah masak untuk kemerdekaan. Kalau bangsa kita, Indonesia, walaupun dengan bambu runcing, Saudara-saudara, semua siap sedia mati mempertahankan tanah air kita Indonesia, pada saat itu bangsa Indonesia adalah siap sedia, masak untuk merdeka. “

(Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )


Jika tiap-tiap orang Indonesia yang 70 milyun ini lebih dahulu harus merdeka di dalam hatinya, sebelum kita mencapai political independence, saya ulangi lagi, sampai lebur kiamat kita belum dapat Indonesia merdeka! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan rakyat kita! Di dalam Indonesia merdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa kita! Di dalam Saudi Arabia merdeka, Ibn Saud memerdekakan rakyat Arabia satu per satu. Di dalam Soviet-Rusia merdeka Stalin memerdekakan hati bangsa Soviet-Rusia satu per satu.”

(Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )


**Di seberang jembatan, jembatan emas inilah, baru kita leluasa menyusun masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal dan abadi.

Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Tidak peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak peduli rakyat hebat ekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal menurut hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahannya, sudahlah ia merdeka.

(Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )


**Apakah kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalisnya merajalela, ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua orang cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang pangan kepadanya? “

Sumber: Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945

Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad 'Merdeka, merdeka atau mati'!

(Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945)

NEGARA

Saudara-saudara yang bernama kaum kebangsaan yang di sini, maupun Saudara-saudara yang dinamakan kaum Islam, semuanya telah mufakat, bahwa bukan negara yang demikian itulah kita punya tujuan. kita hendak mendirikan suatu Negara 'semua buat semua'. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi 'semua buat semua'.

( Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )

Kita mendirikan negara Indonesia, yang kita semua harus mendukungnya. Semua buat semua! Bukan Kristen buat Indonesia, bukan golongan Islam buat Indonesia, bukan Hadikoesoemo buat Indonesia, bukan Van Eck buat Indonesia, bukan Nitisemito yang kaya buat Indonesia, tetapi Indonesia buat Indonesia, semua buat semua! “ (Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )

Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke

( Soekarno,Pidato di Surabaya, 24 September 1955)


"Saudara-saudara dan rombongan : Buka mata, Buka mata! Buka otak! Buka telinga! Perhatikan, perhatikan keadaan! Perhatikan keadaan dan sedapat mungkin carilah pelajaran dari hal hal ini semuanya, agar supaya saudara saudara dapat mempergunakan itu dalam pekerjaan raksasa kita membangun Negara dan Tanah Air!". (Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956 )

KEBANGSAAN/NASIONALISME

Kebangsaan Indonesia yang bulat! Bukan kebangsaan Jawa, bukan kebangsaan Sumatra, bukan kebangsaan Borneo, Sulawesi, Bali atau lain-lain, tetapi kebangsaan Indonesia, yang bersama-sama menjadi dasar satu nationale staat.”

(Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )


Internationalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak berakar di dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak dapat hidup subur, kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme. “

(Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )


"Jikalau ingin menjadi satu bangsa yang besar, ingin menjadi bangsa yang mempunyai kehendak untuk bekerja, perlu pula mempunyai “imagination!”

Kutipan Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956

imagination” , “ imagination” “imagination “!!! Ciptaan besar!!! Kita yang dahulu bisa menciptakan candi-candi besar seperti Borobudur, dan Prambanan, terbuat dari batu yang sampai sekarang belum hancur ; kini kita telah menjadi satu bangsa yang kecil jiwanya, Saudara-saudara !! Satu bangsa yang sedang dicandra-cengkala kan didalam candra-cengkala jatuhnya Majapahit, sirna hilang kertaning bumi!! Kertaning bumi hilang , sudah sirna sama sekali. Menjadi satu bangsa yang kecil, satu bangsa tugu “rong depa” (Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956)

KESEJAHTERAAN

Kalau kita mencari demokrasi hendaknya bukan demokrasi barat, tetapi permusyawaratan yang memberi hdup, yakni politik economische democratie yang mampu mendatangkan kesejahteraan sosial! Rakyat Indonesia sudah lama bicara tentang hal ini. Apakah yang dimaksud dengan Ratu Adil? Yang dimaksud dengan faham Ratu Adil ialah social rechtvaardigheid. Rakyat ingin sejahtera. Rakyat yang tadinya merasa dirinya kurang makan kurang pakaian, menciptakan dunia baru yang di dalmnya ada keadilan, di bawah pimpinan Ratu-Adil.”

( Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )

MONARKI

Jikalau pada suatu hari Ki Bagoes Hadikoesoemo misalnya, menjadi Kepala Negara Indonesia, dan mangkat, meninggal dunia, jangan anaknya Ki Hadikoesoemo dengan sendirinya, dengan otomatis menjadi pengganti Ki Hadikoesoemo. Maka oleh karena itu saya tidak mufakat kepada prinsip monarki itu.”

(Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )

GOTONG-ROYONG

Kekeluargaan adalah suatu faham yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe. “ (Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945)

Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama! “

(Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 )

KEMANUSIAAN

'Bahwa manusia di dunia ini, Saudara-saudara, “basically” - pada dasar dan hakekatnya - adalah sama; tidak beda satu sama lain. Dan oleh karena itu manusia inilah yang harus diperhatikan' (Pidato Bung Karno di Semarang, 29 Juli 1956 )


SUMBER

Wikiquote Indonesia, koleksi kutipan bebas berbahasa Indonesia.



KALAH DAN MENANG



Tidak

Bagiku tidak ada kalah dan menang

Sebab sudah

Kuputuskan,

Bahwa kemenangan

Sudah pasti untukku saja.

Kalah tinggal pada mereka yang lain:

Yang mengeluh

Bila terjatuh

Yang menangis

Bila teriris

Yang berjalan

Berputar-putar

Dalam belantara

(Sutan Takdir Alisjabana)


KASAMPURNAAN BIMA



"Sugih Tanpa Banda, Digdaya Tanpa Aji, Ngluruk tanpa Bala…Menang Tanpa Ngasorake..." (Kasampurnan)

Why "Nothing to be worry" if we trust in GOD ?

Di Pewayangan Jawa, Ilmu Kasampurnan adalah Ilmu Tertinggi..dimana tujuan akhirnya adalah Katentreman jati Yang dalam cerita dibawah, digambarkan oleh salah satu tokoh Pendawa – Bima yang awalnya ditipu oleh Begawan Dorna untuk mencari Air Suci, supaya Bima mati. Tapi tidak demikian, sebaliknya Bima kemudian mendapat Ilmu Sejati dari Sang Guru Sejati, yang membuat Bima Sakti Mandraguna.


PERJALANAN BIMA – WERKUDARA DALAM MENCAPAI KASAMPURNAN

Pendawa dan sepupunya yang jahat, Kurawa, adalah murid-murid dari Begawan Durna. Pendeta ini kemudian menjadi penasehat dari Kurawa, memerintahkan Pendawa, dalam hal ini Bima, untuk bertemu dengan Dewa Ruci.

Bima diutus untuk mencari "air kehidupan" yang dianggap terdapat di pegunungan Reksa Muka (simbol dari lima indera manusia). Bima tidak menemukan benda tersebut. Tetapi ia bertemu dengan raksasa kembar yang hampir saja membunuhnya. Kedua raksasa tersebut kemudian berubah wujud menjadi dewa-dewa yang memberi tahu Bima bahwa air kehidupan tidak terdapat di tempat itu.

Bima kembali untuk menemui Durna untuk meminta tambahan keterangan. Durna mengatakan bahwa air kehidupan itu terdapat di dasar lautan. Bima kemudian mohon pamit pada ibu dan saudara- saudaranya untuk mengembara. Meskipun mereka menahannya, Bima tetap berangkat. Ketika memasuki lautan, dia diserang oleh seekor ular besar yang hampir membunuhnya, tetapi dengan kekuatan kuku Panchanakanya, dia dapat membunuh ular tersebut. Makin dalam memasuki lautan, Bima menjadi tidak sadarkan diri. Ketika ia membukakan matanya, ia melihat mahluk seperti dirinya, tetapi dalam ukuran kecil yakni DEWA RUCI.

Dewa Ruci meminta Bima untuk masuk kedalam badannya, melalui telinga kirinya. Walaupun dewa ini sangat kecil, tetapi Bima dapat masuk ke dalam tubuh Dewa Ruci dan menemukan dirinya berada pada suatu dunia yang sangat mengagumkan, damai, dan indah, dimana ia merasa sangat nyaman dan karena itu Bima ingin tetap tinggal disana. Dewa Ruci kemudian menjelaskan makna dari apa yang dilihatnya dan makna dari kehidupan. Menjawab keinginan Bima untuk tinggal disana, Dewa Ruci mengatakan ia boleh tinggal disana setelah kematiannya.

Tetapi untuk saat ini, ia harus kembali ke bumi bersama dengan saudara-saudaranya untuk melaksakan kewajiban sebagai ksatria. Bima mengikuti Dewa Ruci dan kembali ke dunia nyata untuk melanjutkan perlawanannya memerangi kejahatan, membela saudara-saudaranya melawan Kurawa.


PERJALANAN BIMA - WERKUDARA PASCA KASAMPURNAN

Di Kerajaan Astina, prabu Duryudana mengkhawatirkan keamanan negaranya dengan adanya pendeta baru di perbatasan Astina (Sumur Jalatunda/Gunung Argakelasa) yang bernama Begawan Bimasuci. Semakin hari semakin banyak rakyat Astina yang berguru pada pendeta tersebut. Hal ini dipandang Duryudana akan mengurangi kewibawaan bahkan bisa dianggap merongrong kedudukannya. Kekawatiran ini didukung Sengkuni yang selanjutnya menyalahkan Pandita Drona. Karena sudah bisa diketahui bahwa Begawan Bimasuci tidak lain adalah Werkudara yang merupakan murid Drona. Kenapa Drona yang bersedia mencelakakan Bima tapi justru sebaliknya,Bima telah berhasil mendapatkan ilmu kasampurnan dan setelah itu tidak langsung kembali ke Amarta tapi justru mendirikan pertapaan di wilayah Astina.

Semua tuduhan Duryudana maupun Sengkuni dibantah oleh Drona, bahwa keberhasilan Bima mendapatkan ilmu kasampurna adalah berkat ketekunan dan ketabahan Bima dalam menghadapi segala cobaan dan rintangan hal ini lain dengan Kurawa. Sedang kenapa Bima tidak langsung kembali ke Amarta dan justru mendirikan pertapaan di wilayah Astina ini merupakan strateginya, satu sisi ini justru menguntungkan Astina karena Bima berperan ikut mendidik dan membina moral rakyat Astina disisi lain untuk meringkihkan negara Amarta.

Karena kekuatan Pandawa terletak pada Bima, kalau Bima tidak berada di kerajaan berarti kerajaan Amarta kehilangan kekuatannya sehingga akan mudah dihancurkan. Maka untuk menunjukkan kebenaran pendapatnya dan kesetiaannya pada raja, Drona memanggil murid barunya untuk datang dan membantu menyerang Amarta. Sedang dirinya justru akan menemui Bima supaya selalu tekun tetap berada di pertapaan. Duryudana menyetujuinya, selanjutnya memerintahkan Sengkuni membawa para Kurawa membantu Raja sabrang untuk menyerbu Amarta.

Di Kerajaan Amarta, Pandawa dirundung kesedihan karena kepergian Bima yang sehabis mendapatkan ilmu kasampurna tidak kembali ke kerajaan tapi malah menghilang entah dimana keberadaannya disamping itu juga disusul kepergian Arjuna yang tanpa pemberitahuan saudara- saudaranya pergi entah kemana. Hal ini akan membahayakan keselamatan negara. Tidak lama kemudian datanglah Patih Tambak Ganggeng yang melaporkan adanya musuh yang akan menyerang Negara Amarta. Selanjutnya Puntadewa memerintahkan para putra-putra Pandawa untuk menghadapi serangan musuh.

Dalam peperangan para putra-putra Pandawa kewalahan menghadapi raja sabrang yang didukung prajurit Astina, semua dibentak jadi terlempar entah kemana jatuhnya. Sedang prajurit lainya kocar-kacir menyelamatkan diri.

Di Kahyangan Jonggring Saloka, Batara Guru mengkawatirkan keberadaan Bimasuci yang mengajarkan ilmu kasampurnan. Hal ini akan mengurangi eksistensi keberadaan dan kedudukan para dewa. Karena dengan mendalami ilmu kasampurnan, manusia tidak lagi mau menyembah dan berbakti pada Dewa. Untuk itu Batara Guru memerintahkan para prajurit Dewa untuk mengusir Bimasuci dari pertapaannya. Yang menerima perintah selanjutnya sama berangkat yang dipimpin Batara Bayu, Brama, Endra dan lain-lain.

Di tengah hutan, Arjuna merasa sedih mencari keberadaan Bima yang sehabis memperoleh ilmu kasampurnan tidak pulang tapi justru menghilang pergi entah kemana keberadaannya. Atas saran Semar Arjuna disuruh pergi ke wilayah negara Astina nanti akan menemukan dimana Bima berada.

Di Gunung Argakelasa (Sumur Jalatunda) Bima sedang menerima kedatangan Anoman, niat awal Anoman mengingatkan Bima untuk segera pulang ke Amarta namun setelah tahu kedudukan Bimasuci sebenarnya justru Anoman malah berguru kepadanya. Tidak lama kemudian datanglah Drona, dengan maksud menyanjung dan mendorong Bima untuk tetap berada di pertapaan. Tak lama kemudian datang juga Arjuna yang bermaksud juga mengingatkan kakaknya untuk segera pulang ke Amarta, karena kalau ditinggal terlalu lama akan membayakan keselamatan negara. namun setelah menerima alasan dan wejangan dari Bima, Arjuna justru berguru sama Bimasuci dan ingin tetap tinggal bersama di pertapaan.

Untuk sementara Drona, Anoman dan Arjuna diminta meninggalkan tempat oleh Bimasuci karena akan kedatangan para dewa. Batara Bayu, Brama, Endra datang ingin mengusir Bima karena lewat perdebatan para dewa kewalahan selanjutnya para dewa menjatuhkan guntur api, angin, air namun semuanya dapat diatasi Bimasuci. Karena para prajurit Dewa tidak berhasil mengusir Bimamsuci, Batara Guru menghadapi sendiri. Terjadilah Bantah tentang kedudukan dan eksistensi para dewa sebenarnya yang dikaitkan dengan ketauhitan. Batara Guru kewalahan menghadapi Bimasuci dan mengetahui siapa sebenarnya yang sedang bersemayan dalam jiwa Bima suci yang tidak lain adalah Sang Hyang Wenang. Setelah bertobat akhirnya pergi Batara Guru pergi mmeninggalkan Bimasuci. Setelah itu Sang Hyang Wenang keluar dari dalam tubuh Bima kembali ke Kahyangan.

Arjuna, Anoman, Drona menghadap Bimasuci kembali, tak lama kemudian datanglah Kresna yang mengingatkan Bimasuci, bahwa usaha untuk mencapai kesempurnaan tidak harus dengan laku ibadat yang terus meninggalkan keduniaan. Tapi juga dengan darma dengan kehidupan sehari-hari . Siapa yang berbuat baik ikut memayu hayuning bawana dilandasi dengan rasa ikhlas dan pasrah pada Tuhan maka insya Allah amalnya akan diterima dan akan mencapai kesempurnaan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.

Selanjutnya Kresna juga mengingatkan bahwa Kerajaan Amarta sekarang dalam bahaya karena mendapat serangan dari musuh untuk itu Bima diminta segera pulang ke Amarta menyelamatkan negara dan rakyatnya menuju kedamaian dan ketentraman yang abadi. Tiba-tiba Gatutkaca, Antarja tiba (jatuh) tanpa sadarkan diri, setelah disadarkan Bima, mereka melaporkan keadaan negara Amarta yang porak poranda diserbu Musuh. Bima segera tergugah hatinya segera berangkat ke Amarta dengan para putera-puteranya.

Setelah tiba di Amarta, Bima, Arjuna dan para putra-putra Pandawa segera mengusir para musuh. Namun untuk menghadapi raja sabrang semua kewalahan akhirnya Semar yang menghadapinya. Raja sabrang dapat ditundukkan dan kembali ke wujudnya asli yakni Batara Kala. Tujuan Batara Kala menyamar lalu membuat onar tidak lain adalah ingin mengingatkan Bima supaya segera kembali ke Amarta. Para Kurawa merasa malu terus mengamuk namun dapat diusir Bima.

Para pandawa bersyukur dengan kembalinya Bima dan bersatunya kembali Pandawa, sehingga ketentraman, kedamaian dan kesejahteraan dapat hidup kembali di bumi Amarta. Amiin.