Sabtu, 02 Juli 2011

PANCASILA Adalah MARHAENISME dan MARHAENISME Adalah PANCASILA*


Dalam rapat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Bung Karno dalam pidatonya yang khusus menjawab pertanyaan Ketua BPUPKI mengenai apa itu filosofie groundslag atau dasr negara dari Indonesia yang akan dimerdekakan itu, menawarkan lima prinsip groundlag terdiri dari:

a. Nasionalisme;
b. Internasionalisme/humanisme
c. Demokrasi;
d. Keadilan;
e. Dan ke-Tuhanan...

Kelima prinsip yang ditawarkan oleh Bung Karno itu disebut jua PANCASILA.
Bung Karno juga menawarkan alternatif berikut, bahwa kelima rumusan itu juga masih bisa disederhanakan lagi, menjadi cukup tiga prinsip saja, yaitu:

a. Sosio-nasionalisme (gabungan pemadatan nasionalisme dangan internasionalisme);
b. Sosio-demokrasi (gabungan demokrasi politik dengan demokrasi ekonomi), dan
c. Berketuhanan Yang Maha Esa.

Ketiga prinsip itu oleh Bung Karno disebut juga sebagai TRISILA yang notabene sesungguhnya itu merupakan formulasi terbaru dari MARHAENISME sebagai hasil perenungan Bung Karno dan kemudian menjadi asas perjuangan organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Bahkan semua perenungan itu (baik yang versi 5 prinsip maupun 3 prinsip) oleh Bung Karno juga masih bisa diringkas lebih padat lagi menjadi satu prinsip UTUH kebersamaan, yaitu: GOTONG ROYONG atau disebut EKASILA.
Tawaran Bung Karno itu ternyata diterima aklamasi oleh seluruh anggota BPUPKI, baik itu kalangan yang mewakili golongan Islam maupun yang mewakili golongan nasionalis.


*Disampaikan pada saat Kajian Routin Wahana Institut (WI), 4 Juli 2011

Tidak ada komentar: