Selasa, 13 Mei 2008

Trisakti Yang Dilupakan


Tanah air atau mati, demi kemenangan" Partia o muerte venceremos " sebuah kata2 yg mmbuat ku terpanah, sang revolusioner fidel Castro yg konon katanya merupakan reankarnasi dari singa eropa, Napoleon Bonaparte di abad ini. idealis sejati penentang para durjana penjajah.
patut dijdikan rujukan bagi anak bangsa yg msh mempunyai nurani pd kecintaannya pd tanah air. aku terenyuh, terhanyut meskipun sempat ku berfikir, msh ada org langka seperti fidel Castro. konsistensi dlm revolusi sampai mati yg memang merupakan jargon sang revolusioner.
melihat kenyataan yg ada saat ini bagaimana NKRI berpetak-petak pd perpecahan, mengabaikan ajaran Bungkarno yg terkenal dgn Trisaktinya "Berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan". skrg INA (Indonesia) terjajah oleh arus globalisasi! dan akar rumput kerepotan menghias dapur yg jarang ngebul. konsep Trisakti dilupakan di negeri sendiri dan aplikasikan oleh negara seperti Malaysia dan RRC.
BBM kemungkinan akan naik (menutut berita2 pasti naik), mahasiswa serentak turun kejalan. Reformasi pasca ORBA tak ada perubahan yg signifikan. justru apakah akan terjadi reformasi yg kedua?
repotnasi justru akan menggilas para marhaen dan proletar di INA. berapa bayak lagi akan bertambah busung lapar, gizi buruk dan buta aksara. globalisasi atau ngegombalisasi?
dimana letak kemenangan wong cilik... yang menang pasti yg banyak uang, begitu kata Iwan Fals.

Partia o muerte venceremos !

Tidak ada komentar: